Meninggal di Pesawat, Jamaah Haji asal Benteng

Kamis 22-09-2016,09:30 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

BENGKULU, BE - Kabar duka kembali menimpa jamaah haji Bengkulu. Kali ini menimpa jamaah haji asal Bengkulu Tengah (Benteng) yang tergabung dalam kloter 3 embarkasi Padang, Sumatera Barat.

Jamaah itu atas nama H Tahirun Jamatil Marjaim (86), meninggal di pesawat udara Garuda Indonesia GA 3403 dalam perjalanan pulang ke Tanah Air, sekitar pukul 22.00 WIB. Ia diketahui meninggal tiga jam sebelum pesawat yang membawanya mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatera Barat.

Ketua Kloter 3 Embarkasi Padang, Drs H Mahasurman MHi saat dikonfirmasi mengatakan, almarhum menginap penyakit tua dan gangguan pernapasan. Selama di Arab Saudi, yang bersangkutan selalu mendapat perawatan medis.

Sebelum pulang ke tanah air bersama istrinya, Hj Ubaidah, kondisi kesehatan Tahirun dinilai baik, dan mendapatkan surat keterangan layak terbang dari tim sektor Mekkah. Sehingga almarhum pulang bersama jamaah kloter 3 menuju Tanah Air.

Dalam perjalanan kondisinya terus melemah, sehingga ia diberikan saluran inpus. Kemudian kondisinya kian memburuk, dan kembali mengalami infeksi saluran pernafasan. Kemudian akhirnya meninggal. \"Ia meninggal disamping istrinya, \" ungkap Mahasurman sedih.

Setelah pesawat mendarat sekitar pukul 02.40 WIB, jenazah langsung dimasukkan ke dalam peti dan dibawa ke RS Djamil, Padang. Selanjutnya diberangkatkan serentak bersama dengan penerbangan ketiga yang merupakan penerbangan terakhir menuju Bengkulu setelah mengalami delay 30 menit menggunakan pesawat Lion Air.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Bengkulu, drg Djauzi M.Kes saat dikonfirmasi mengatakan, menurut dokter KKP di Padang, jenazah dikirim ke RS M Djamil untuk dipersiapkan sebelum diterbangkan pada penerbangan terakhir rombongan jemaah haji ke Bengkulu untuk Kloter 3 Bengkulu.

Sekitar pukul 10.00 wib jenazah diserahkan oleh bandara pada panitia asrama haji Bengkulu, selanjutnya jenazah dibawa ke RS M Yunus untuk mengeluarkan surat keterangan meninggal (A2).

\"Surat itu mestinya dikeluarkan di RS M Djamil, Padang, namun dokter kloter tidak mendapatkan surat tersebut, dan akan diminta di RS M Yunus, \" tegasnya.

Pgs Kanwil Kemenag, Drs H Bustasar MPd menegaskan, setelah jenazah diterima langsung dibawa ke M Yunus, selanjutnya diserahkan ke panitia kabupaten/kota untuk selanjutnya diserahkan ke keluarga duka.

Santunan Diproses

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Benteng, Drs H Ajamnalus MH, kepada BE, mengatakan, mendengar kabar duka tersebut, keluarga jamaah yang meninggal itu langsung mendatangi bandara untuk menjemput jenazah kembali ke rumah duka dengan menggunakan ambulance.

\"Jenazah tiba di Bengkulu sekitar pukul 08.00 WIB pagi dan langsung dibawa pulang ke rumah duka dengan menggunakan ambulance. Jenazah sudah dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) tak jauh dari rumahnya pada Rabu siang, setelah salat Dzuhur,\" jelas Ajamalus.

Ajamalus menuturkan, sejak awal keberangkatan, almarhum yang memang sudah lanjut usia memang sering mengalami sakit. Bahkan, saat pelaksanaan wukuf korban terpaksa menjalankan kegiatan tersebut dengan menggunakan mobil dan didampingi oleh panitia haji. \"Almarhum memang mengalami penyakit komplikasi yang disebabkan oleh faktor umur,\" kata Ajamalus.

Masih kata Ajamalus, berpedoman dengan tahun sebelumnya, para jemaah haji yang meninggal saat diperjalanan terkhusus saat di pesawat akan mendapatkan asuransi dari managemen Garuda Indonesia. Selain itu, asuransi lain juga akan diberikan oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pusat bagi para jemaah yang meninggal.

\"Berpedoman dengan tahun 2015 lalu, jamaah yang meninggal di pesawat akan mendapatkan asuransi senilai Rp 100 juta dari Garuda Indonesi. Selain itu, asuransi juga akan diberikan oleh Kemenah Pusat sebesar Rp 18 juta. Kita akan urus dulu kelengkapan administrasinya,\" ungkap Ajamalus.

Selain itu, Ajamalus menuturkan, rombongan jemaah haji asal Kabupaten Benteng yang tiba di Bandara Fatmawati Bengkulu pada rabu pagi saat ini sudah kembali ke rumah mereka masing-masing.

Seluruh Jamaah Bebas Virus Sementara pemulangan 452 jamaah kloter pertama Bengkulu disambut Wakil Gubernur Bengkulu, DR drh Rohidin Mersyah MMA. Rinciannya: dari Kota Bengkulu 235 orang, Kabupaten Rejang Lebong dua orang, Kabupaten Seluma 135 orang, Kabupaten Bengkulu Tengah 71 orang, petugas kloter 5 orang dan petugas haji daerah 4 orang tiba di asrama haji Bengkulu pukul 07.30 wib, diangkut menggunakan Bus SAN Travel.

Selanjutnya, jamaah diperika kesehatannya dengan menggunakan termometer (pengukur suhu tubuh) digital, dengan mengeluarkan infra merah, yang ditembakkan ke dahi. Jamaah kemudian diarahkan untuk melapor ke bagian kesehatan sebelum pintu masuk aula.

Kepala KKP Bengkulu, drg Djauzi MKes, mengatakan, pemeriksaan kesehatan ini untuk medeteksi penyebarluasan virus merscorp. Jamaah yang memiliki suhu tubuh diatas 35 akan di sweeping dan diamati hingga waktu 14 hari kedepan. \"Setiap jamaah yang suhu tubuhnya diatas 36 derajat celcius diwaspadai terkontasminasi virus, \" katanya. Yang paling diwaspadai adalah virus merscorp yang berasal dari Timur Tengah, dan virus ini mematikan. \"Arab saudi merupakan salah satu negara yang terjangkit virus, maka upaya ini dilakukan,\" katanya.

Jamaah diberikan kartu kewaspadaan dini haji untuk memantau kesehatan jamaah, selama dalam pemantauan, belum ada jamaah yang terindikasi terekna virus merscorp, karena suhu tubuh masih dibawah 36 derajat celcius, dan suhu tubuh itu dinyatakan normal.

Selanjutnya jamaah menuju aula, untuk dilakukan prosesi serah terima jamaah dari ketua kloter kepada panitia haji Bengkulu.

Sementara itu, Wagub mengharapkan, kepulangan ini dapat menjaga nilai haji yang baik dan sempurna, diterapkan dalam kegiatan sehari hari. Ujiannya saat pulang siapa yang tetap bersungguh-sungguh dengan taat dan sempurna menjadi contoh dalan keluarga dan masyarakat, akan tumbuh semangat kerja dan semangat berkorban akan bermanfaat untuk membangun bengkulu yang akan datang. Figur haji seperti ini akan membawa pencerahan dan kebaikan bagi Provinsi bengkulu. Rohidin juga mengucapkan bela sungkawa terhadap adanya jamaah haji yang meninggal, diharapkan keluarganya dapat sabar dan tabah.

Sementara itu Pgs kanwil Kemenag H Bustasar MPd saat dikonfirmasi menuturkan, jamaah haji asal Bengkulu yang meninggal saat ini menjadi empat orang, dan terjadi di setiap kloter. Khusus di kloter 3 diketahui dua jamaah yang meninggal.

Dari jumlah jamaah yang kembali ke tanah air, diketahui empat jamaah dengan menggunakan kursi roda, namun kesemuanya hanya lantaran jamaah tua. Jika dilihat pada umumnya dalam kondisi sehat, hanya saja jamaah mengalami gangguan flu dan batuk, tandasnya.

Boardingpass Hilang Sementara itu pemulangan jamaah haji yang tergabung dalam kloter 4 akan tiba di Bengkulu pagi ini. Hanya saja, menjelang pemulangan ke tanah air, satu boarding pass atasnama Zainul Arifin Nur dengan nomor paspor 3159084 kloter 4 Padang di pondokan 903 hilang. Pihak kloter sudah melaporkan ke sektor 09 untuk penggantian pencetakan baru, namun belum ada jawaban.

Seperti diketahui jadwal pemulangan jamaah kloter 4 hari ini 22 September pukul 10.40 was, dan akan tiba di tanah Air pada malam hari pukul 23.45 wib dengan pesawat garuda dengan nomor flight 3404.

Selanjutnya untuk menuju bandara Fatmawati Bengkulu, akan dibagi tiga sheat penerbangan. Penerbangan pertama berangkat menuju Bengkulu pukul 05.00 WIB tiba di Bengkulu pukul 06.00 wib, penerbangan kedua berangkat dari BIM pukul 05.15 dan tiba di Bengkulu 06.15 wib, serta penerbangan ketiga dari BIM pukul 05.30 dan tiba di Bengkulu 06.30 wib.

Kami meminta doa kepada warga para jemaahagar bisa kembali ke Tanah Air dengan selamat. Kami pun sangat bersyukur hingga saat ini ibadah haji berjalan lancar.(247/135)

Tags :
Kategori :

Terkait