\"Kedatangan kami ke jaksa untuk melaporkan kades kami, lantaran DD tahun 2015 sebesar Rp 144 juta tidak diketahui rimbanya dan kuat dugaan kami digelapkan oleh kades,\" kata Suhirman yang diamini teman-temannya.
Menurut Suhirman, tahun 2015 lalu, Desa Tungkal 1 mendapatkan DD sebesar Rp 300 juta. Kemudian dana tersebut sebesar Rp 55 juta digunakan untuk pemasangan rabat beton sepanjang 110 meter. Kemudian Rp 101 juta unutk pengoralan jalan sepanjang 210 meter. Sehingga sisa dana yang tidak digunakan sebesar Rp 144 juta lagi.
Kemudian hingga akhir tahun 2015 dana tersebut tidak direalisasikan. Menurut keterangan kades, sambung Suhirman, dana itu menjadi sisa lebih pengunaan anggaran (silpa) dan masuk menjadi anggaran DD tahun 2016.
Setelah DD tahun 2016 turun dan sudah dilaksanakan pembangunan, dana sebesar Rp 144 juta tidak muncul.
\"Lucunya lagi saat kami pertanyakan kepada kades kemana dana itu digunakan, kades malahan menjawab untuk dimaafkan,\" cetusnya.
Mendengar ucapan kades tersebut, sambung Suhirman, mereka mulai curiga, jika kades telah menyimpangkan penggunaan dana tersebut. Sehingga dirinya minta jaksa dapat mengusutnya hingga tuntas. \"Kami minta jaksa dapat memprosesnya secara hukum,\" tandas Suhirman.
Semenara itu jaksa yang menemui warga tersebut, selalu yang bertugas pada ruang pelayan publik kejaksaan Negeri Manna, Tomi SH membenarkan telah menerima laporan tersebut. Menurutnya, laporan akan disampaikan ke kepala kejari Manna untuk ditindaklanjuti.
\"Laporan warga Desa Tungkal 1 ini sudah kami terima dan akan kami sampaikan ke pimpinan,\" ujar Tomi.
Adapun Kepala Desa Tungkal 1, Yu saat nomor handponenya dihubungi untuk meminta penjelasannya terkait laporan warganya sedang tidak aktif. Sehingga tidak didapat klarifikasi darinya.(369)