BENTENG, Bengkulu Ekspress - Resmi memisahkan diri dari Kabupaten Bengkulu Utara (BU) sejak 2008, pertumbuhan jumlah usaha di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) berkembang pesat. Bahkan, jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota se-Provinsi Bengkulu, Kabupaten Benteng mengalami pertumbuhan ke-4 (empat) tertinggi, yakni sebesar 57,14 persen.
Jika pada tahun 2006 lalu jumlah usaha di Kabupaten Benteng 2006 hanya sekitar 7 ribu usaha, dalam tempo 10 tahun terakhir telah berkembang menjadi sekitar 11 ribu usaha di tahun 2016.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Benteng, Tina Wahyufitri MSi, didampingi penaggungjawab teknis Sensus Ekonomi (SE) Kabupaten Benteng, Sumarah Muji Lestari SMn menuturkan, angka tersebut diperoleh dari hasil sensus ekonomi yang dilakukan oleh BPS Kabupaten Benteng tahun 2016.
\"Tanggal 1 September 2016 genap tiga bulan setelah pendataan selesai, BPS Provinsi Bengkulu merilis angka sementara Pendaftaran Usaha Sensus Ekonomi 2016 Tahap Awal di Provinsi Bengkulu. Dimana jumlah usaha non pertanian mencapai 200 ribu usaha, meningkat sebesar 41,84 persen jika dibandingkan jumlah usaha hasil sensus ekonomi 2006 yang tercatat sebanyak 141 ribu usaha. Peningkatan juga terjadi di Kabupaten Benteng,\" jelas Tina.
Disampaikan Tina, peningkatan usaha yang cukup tinggi ini juga terjadi di beberapa kabupaten yang merupakan kabupaten pemekaran. Diantaranya, Kabupaten Mukomuko sebesar 75 persen, Kepahiang 62,50 persen, Seluma 58,33 persen, Benteng 57,14 persen, Bengkulu Utara (BU) 42,1 persen, Kota Bengkulu 41,94 persen,
Lebong 37,50, Kaur 25,00, Bengkulu Selatan 23,08 persen dan Kabupaten Rejang Lebong (RL) sebesar 21,74 persen.
Jika dilihat dari jumlah usaha, lanjut Tina, Kabupaten Benteng tidak jauh berbeda dari Kabupaten Lebong (sekitar 11 ribu usaha) dan lebih banyak dari jumlah usaha yang ada di Kabupaten Kaur (sekitar 10 ribu usaha). \"Dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten, Kecamatan Pondok Kelapa, Talang Empat dan Karang Tinggi merupakan tiga kecamatan yang memiliki jumlah usaha terbanyak. Sementara Kecamatan Pematang Tiga dan Kecamatan Bang Haji merupakan wilayah yang paling sedikit jumlah usahanya. Informasi diatas merupakan Angka Sementara sementara Angka Tetap akan dipublish BPS awal tahun 2017,\" terang Tina.
Setiap pembangunan ekonomi, lanjut Tina, memerlukan perencanaan yang matang dan teliti serta didasarkan atas data statistik yang lengkap, aktual dan dapat dipercaya. Bulan Mei 2016 BPS telah melakukan Sensus Ekonomi 2016 (SE 2016) yang diharapkan dapat memberi solusi dan pencerahan bagi berbagai kalangan baik pemerintah maupun swasta. Seluruh informasi yang dikumpulkan dalam Sensus Ekonomi bermanfaat untuk mengetahui gambaran tentang struktur ekonomi suatu negara baik menurut wilayah, lapangan usaha, maupun skala usaha. \"Pertumbuhan jumlah usaha tentu saja tak terlepas dari peran serta pemerintah daerah (Pemda). Dengan peningkatan infrastruktur di seluruh kecamatan, pertumbuhan usaha juga akan semakin berkembang,\" demikian Tina.(135)