Begadang Membawa Berkah

Nonton Wayang Kulit, Pulang Bawa Kerbau

BENGKULU, BE - Meski pagelaran seni Wayang Kulit yang digelar Pemkot Bengkulu bekerjasama dengan MPR RI hingga Rabu (7/9) subuh, rupanya tak mengurungkan niat masyarakat untuk mendapatkan hadiah. Seperti yang dialami Sudarto (50), warga Desa Srikuncoro Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah sebagai salah satu warga yang beruntung membawa pulang 1 ekor kerbau sebagai hadiah utama. \"Yang jelas saya senang sekali dan bersyukur karena tidak menyangka bisa mendapatkan rezeki kerbau ini,\" ungkap Sudarto.

Ia juga tidak menyangka hanya bermodalkan dari 12 kupon yang dimasukannya ke dalam kotak undian, justru mendapatkan hadiah utama. Namun, saat ditanya firasat, dirinya tidak menyadari firasat apapun sebelum datang menyaksikan pagelaran wayang kulit.

\"Kalau firasat sih gak ada. Tapi kalau diingat-ingat kemarin itu saya mimpi diikuti sama anak saya. Jadi saat menonton wayang anak itu saya ajak juga. Mungkin itu juga pertandalah,\" beber warga yang bekerja sebagai petani ini.

Menurutnya, hal paling disyukurinya kerbau ini akan sangat membantu pekerjaannya, karena selain sebagai petani padi ia juga beternak sapi dan kambing. Sehingga ia memastikan untuk tidak menjual kembali kerbau tersebut tetapi akan dipelihara. \"Yang jelas sebagai petani saya merasa terbantu dan tentunya akan dipelihara dulu karena kita memang petani dan peternak juga,\" kata Sudarto. Tak hanya Sudarto, ada dua orang lagi yang memenangkan hadiah kerbau, yakni Juadi warga Periukan Seluma dan Maryadi Jl Kapuas V Kota Bengkulu.

Selain itu, keberuntungan juga dialami oleh Junaidi (50) warga Perumahan Bumi Nusa Asri ini. Meski hanya mendapatkan hadiah doorprize berupa 1 unit televisi, namun hal utama yang menjadi kesenangannya adalah pagelaran wayang kulit yang didalangi langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof Dr Muhadjir Effendi MAP. \"Saya suka wayang kulit, kalau di Bengkulu ada dalang-dalang yang bagus saya pasti nonton,\" ungkap Junaidi.

Selain itu, dirinya juga mengapreasiasi untuk ide melakukan pegelaran seni wayang kulit ini, karena berbeda dari wayang kulit lainnya, dimana suasana benar-benar hidup sehingga tidak menimbulkan kebosanan. Sekaligus melestarikan kembali budaya Indonesia hal ini pun juga dibuktikan masih banyak masyarakat yang hadir bahkan tak berkurang hingga subuh. \"Enaklah pokoknya dari pada yang lain, karena yang lain terlalu formal. Khususnya tadi malam itu saya lebih enjoy dan dalang serta sindennya juga benar-benar berbau ke penonton sehingga hidup suasananya,\" imbuh Junaidi. (805)