CURUP, BE - Upaya para guru SMKN 1 Curup untuk menertibkan pelajar yang bolos saat jam belajar mendapat perlawanan dari pemilik kantin. Bahkan pada saat sejumlah guru menertibkan pelajar pada Rabu (24/8), diancam menggunakan parang oleh seorang anak pemilik kantin yang ada diluar pagar SMKN 1 Curup.
Menurut keterangan Dra Mirliani MPd, guru SMKN 1 Curup, pengancaman yang diterima sejumlah guru SMKN 1 Curup, saat mereka menertibkan siswa mereka yang tidak masuk sekolah di jam belajar. Para siswa ini ditertibkan saat tengah asyik nongkrong di salah satu kantin warga yang ada di balik tembok SMKN 1 Curup yang ada di Kelurahan Air Rambai Kecamatan Curup tersebut. \"Kita ingin menertibkan anak-anak kita yang bolos, dalam mewujudkan Rejang Lebong sebagai Kota Pendidikan,\" terang Mirliani. Pada saat penertiban tersebut, menurut Mirliani guru yang jumlahnya 6 orang juga menemukan pelajar dari SMAN 1 Curup Tengah atau SMAN 5 Rejang Lebong. Kemudian oleh para guru, pelajar dari luar SMKN 1 Curup tersebut, akan diantarkan ke sekolahnya. Salah satu guru yang akan mengantar tersebut adalah Ludi Dirgahayu. Saat Ludi hendak mengantar anak-anak tersebut, lalu anak pemilik kantin yang diduga masih bujang langsung keluar rumah dan menghardik Ludi sambil memelototi Ludi, Ludi yang tak terima juga langsung memelototi si pemilik kantin. Kemudian anak si pemilik kantin langsung masuk ke rumah, hanya berselang beberapa saat ia keluar kembali sembari membawa parang kemudian berkata \"bawalah anak-anak ini\" sembari mengancungkan parang ke arah para guru, bahkan sempat mengejar Ludi, Ludi yang awalnya berusaha kabur, kemudian hendak melawan kemudian ditahan oleh para guru lainnya, sedangkan anak sang pemilik kantin ditahan oleh ibunya. \"Terkait dengan masalah ini, kita sudah berkoordinasi dengan pihak Polres Rejang Lebong,\" tegas Mirliani. Dalam kesempatan tersebut, Mirliani yang merupakan Wakil Ketua PGRI Provinsi Bengkulu meminta pihak terkait untuk segera merazia anak-anak yang kerap membolos saat jam belajar. Karena menurutnya selain peran guru peran dari petugas seperti Satpol PP juga sangat mereka harapkan dalam mengawasi anak-anak. Terlebih lagi menurut Mirliani ada beberapa lokasi yang saat ini kerap dijadikan para pelajar untuk nongkrong saat jam-jam belajar. \"Kami berharap agar Satpol PP dan petugas lainya merazia lokasi pelajar-pelajar kita nongkrong saat jam belajar,\" pinta Mirliani. (251)