Data terhimpun, Rasaimin yang dalam keseharian berprofesi sebagai pemecah batu berangkat dari rumahnya menuju tempat kejadian perkara sekitar pukul 09.00 WIB.
Mengetahui korban yang tak pulang hingga siang hari, kakak korban, Abasnu dan dibantu warga setempat langsung melakukan pencarian.
Kecurigaan pun semakin menjadi setelah warga menemukan adanya dompet dan rokok yang diduga milik korban di sekitar lokasi pemecahan batu.
Warga yang penasaran pun langsung melakukan penggalian di lokasi tersebut dan menemukan topi milik korban.
\"Sesaat setelah menemukan topi, kami kembali menemukan kepala adik saya (korban,red). Dengan dibantu oleh warga sekitar, korban yang sudah tak bernyawa akhirnya dievakuasi dan dibawa ke rumah duka,\" jelas Abasnu.
Menurut Absnu, diduga peristiwa nahas tersebut terjadi lantaran korban yang melakukan penggalian terlalu dalam sekedar mencari batu untuk dipecah. Saat itulah tanah yang berbukit seketika longsor dan membuat korban tertimbun dan tak mampu menyelamatkan diri.
\"Dalam kesehariannya, korban memang mencari bebatuan. Saat itu, mungkin dia (korban, red) terlalu dalam menggali hingga membuat tanah diatasnya menjadi longsor. Sehari sebelumnya, memang sempat terjadi hujan,\" ungkapnya.
Sementara itu, Pjs Kades Durian Demang, Johardi tak menampik adanya musibah tersebut. Melihat kondisi ini, ia mengimbau kepada seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan saat melakukan aktivitas penambangan batu di kawasan bukit kandis.
\"Saya harap masyarakat lebih berhati-hati ketika mencari batu, terutama di kawasan yang memang dianggap berbahaya,\" ungkap Kades.(135)