Lebih Menguntungkan dari Sayuran, Sehari Hasilkan Rp 1 juta

Senin 08-08-2016,11:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Melihat Potensi Agrowisata Kebun Stroberi

Kecamatan Selupu Rejang akan digadang-gadang akan menjadi pusat agrowisata di Kabupaten Rejang Lebong. Saat ini sejumlah warga sudah mulai menerapkan konsep Agrowisata secara pribadi salah satunya adalah kebun stroberi petik sendiri, bagaimana potensi pengembangan kawasan agrowisata tersebut?  Berikut laporannya;

ARI APRIKO, Selupu Rejang

SELAIN menjadi sentra sayuran, saat ini sejumlah petani sayur di Kecamatan Selupu Rejang mulai mencoba peruntungan baru dengan menanam stroberi dengan konsep agrowisata, yaitu dengan menanam stroberi yang diperuntukkan bagi wisatawan untuk memetik sendiri stroberi yang mereka inginkan.

Dari pantauan Bengkulu Ekspress, ada saat ini ada beberapa kebun stroberi yang menawarkan konsep petik sendiri bagi para pengunjungnya. Hal ini terlihat dari adanya beberap tulisan dipinggir jalan lintas Curup-Lubuklinggau yang bertuliskan \"kebun stroberi petik sendiri\".

Untuk melihat sejauh mana potensi dari konsep agrowisata kebun stroberi petik sendiri ini, Sabtu (6/8) Bengkulu Ekspress mendatangi salah satu kebun stroberi petik sendiri yang ada di Kecamatan Selupu Rejang. Kebun stroberi yang didatangi kali ini adalah Kebun Stroberi Beta Agrowisata yang ada di Desa Karang Jaya Kecamatan Selupu Rejang atau tak jauh dari kawasan Danau Mas Harun Bastari.

Kebun stroberi petik sendiri Beta Agrowisata ini, merupakan cikal bakal tumbuhnya kebun stroberi petik sendiri di Rejang Lebong, karena kebun ini yang pertama kali menerapkan konsep agrowisata bagi para pengunjungnya.

\"Saat ini memang sudah banyak yang mengikuti jejak kita, namun sebagian besar wisatawan taunya yang disini, kalau disini sudah habis para wisatawan baru mencari ditempat lain,\" jelas Didi (25) penjaga Kebun Stroberi Beta Agrowisata.

Untuk masuk kekawasan kebun ini, setiap satu orang pengunjung cukup membayar uang sebesar Rp 10 ribu, kemudian pengunjung akan diberi satu keranjang kecil untuk tempat memetik stroberi serta satu topi yang terbuta dari anyaman bambu. Setelah membayar uang masuk, pengunjung dibebaskan untuk berkeliling lahan dengan luas lebih dari 1 hektar yang dipenuhi dengan kebun tanag storberi. Selain untuk memetik stroberi, banyak juga mengunjung yang memanfaatkan kebun tersebut untuk berfoto seperti selfie.

Meskipun dibebaskan utnuk berkeliling kebun, pengunjung dibatasi untuk makan didalam kebun, yaitu satu orang hanya diperkanankan untuk memakan 8 buah storberi, meskipun pada kenyataannya banyak wisatawatan yang makan lebih dari 8 buah bahkan terkadang sampai mereka puas.Untuk lebih dari yang dimakan, buah stroberi yang telah dipetik harus dibawa pulang dengan ketentuan setiap 100 gramnya dihargai Rp 8 ribu.

\"Awalnya kita terapkan konsep makan sepuasnya, namun setelah kita kalkulasi, hitungannya tidak masuk sehingga kita batasi 8 buah, meskipun banyak pengunjung yang tidak patuh, bahkan terkadang mereka sembunyikan didalam tas, namun kami berharap dari kesadaran pengunjung saja, kami juga tidak pernah mengurnya,\" jelas Didi.

Terkait dengan keuntungan yang diperoleh sendiri, Didi mengaku dengan penerapan agrowisata kebun stroberi petik sendiri ini, jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan bercocok tanam sayuran seperti yang dilakukan petani pada umumnya. Dijelaskan Didi, Beta Agrowisata yang buka dari hari Selasa sampai Minggu dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB banyak mendapat keuntungan saat akhir pekan seperti Sabtu dan Minggu. Dimana setiap akhir pekan tersebut, penghasilan mereka dalam satu harinya bisa mencapai Rp 1 juta, bahkan saat lebaran kemarin pernah menghasilakn Rp 4 juta dalam satu harinya.

Hal tersebut, tentu sangat menguntungkan, terlebih lagi perawatan yang dilakukan lebih mudah dibandingkan dengan bercocok tanam sayuran, karena sejak dibukanya Beta Agrowisata sekitar 1,5 tahun lalu, hingga saat ini batang stroberi tidak pernah diganti, yang dilakukan pengelola hanya menyiangi gulma atau rumput yang tumbuh dantara bedengan tanaman stroberi.

\"Yang menjadi sedikit masalah adalah saat musim jarang hujan seperti saat ini, batang stoberi menjadi kurus, sehingga buahnya juga tidak maksimal. Kalau untuk pergantian batang tidka pernah kita ganti, karena dari batang yang kita tanam tersebut langsung tumbuh penggantinya,\" papar Didi.(**)

Tags :
Kategori :

Terkait