Terbujur Kaku di Bawah Pondok

Rabu 27-07-2016,09:20 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

 Kepala Berdarah, Leher Terikat

MAJE, BE - Warga Desa Arga Mulya Kecamatan Maje Kabupaten Kaur tiba-tiba gempar, Selasa (26/7). Pasalnya petani karet bernama Ramli (52), warga asal Pagar Dewa Kota Bengkulu ditemukan tewas bersimbah darah dan bagian muka lebam dengan posisi duduk tersandar di bawah tangga dengan leher terikat seutas tali nilon dengan diikatkan kusen pintu pondok kebun milik korban.

“Saya tidak tahu penyebab kejadian pasti meningalkannya korban ini, saya tiba diberi tahu istri korban kedaaannya sudah begitu terikat tali dan berlumur darah,” ujar Hanapi (45), salah satu keluarga korban saat ditemui BE di lokosi kejadian, Selasa (26/7).

Data terhimpun BE di lapangan, korban yang telah memiliki tiga orang anak dansehari-hari bekerja sebagai petani karet puluhan tahun di sekitar desa Arga Mulya itu dalam kondisi tak bernyawa ditemukan itu pertama kali oleh istrinya, Meliana (45) dan cucunya Sepdi (5) Selasa (26/7) sekitar pukul 06.00 WIB.

Penemuan itu berawal dari istri korban bersama cucunya pada saat itu memang sedang tidak tidur di pondok kebun bersama suaminya, dikarenakan sang istri tandang dengan keluarga disekitar desa Arga Mulya. Namun saat pagi-pagi istri korban pergi ke kebun, tiba-tiba ia terkejut sesampai di dekat pondok kebun itu melihat sang suami tergeletak dengan posisi duduk tersandar penuh darah di bawah tangga dengan leher terikat seutas tali nilon dengan diikatkan kusen pintu pondok kebun milik korban. Mengetahui suaminya tak beryawa itu, istri korban persama cucunya itu bergegas langsung pulang dan memanggil keluarganya Hanafi.

Mendapati laporan istri korban itu, Hanafi ia langsung menghubungi Kades dan pihak Polsek untuk memastikan penyebab kematian korban. “Saya waktu pertama kali melihat itu tekejut dan langsung lari melaporkan kejadian itu ke kelaurga dan Kades, saya tidak tahu kalau suami saya meninggal seperti ini. Setahu saya dia orangya tidak banyak ulah dan pendiam,” ujar Meliana kepada BE, Selasa (26/7).

Mendapati laporan korban Kades bersama Polsek dan pihak keluarga korban langsung datang ke tempat kejadian perkara (TKP). Polisi langsung melakukan olah TKP dan mengumpulkan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian. Selanjutnya jasad korban langsung dibawa ke RSUD Kaur guna dilakukan otopsi. Dari hasil otopsi ditemukan luka di bagian pelipis sebelah kiri lebam dan penuh darah diduga akibat pukulan benda tumpul. \"Masalah ini kita serahkan semua kepihak kepolisian, dan kami dari kelaurga berharap pelakunya dapat diungkap, karena ini tidak mungkin kalau gantung diri,” Meliana.

Kapolres Kaur AKBP Bambang Purwanto SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Johan Andika SE SIK, yang turun langsung ke TKP menduga korban bukan meninggal karena gantung diri, tetapi dibunuh. Namun untuk memastikan motif pemubunuhan bapak tiga anak termasuk pelaku pembunuhan, pihak Polres Kaur mengaku masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. \"Kami masih melakukan penyelidikan terkait kematian korban ini, dan sejumlah alat bukti bercak darah, dan disekitar sudah amankan guna pemeriksaan lebih lanjut. Tapi kalau melihat luka yang diderita korban, korban ini diduga korban pembunuhan,” jelas Kasat.(618)

Tags :
Kategori :

Terkait