SAM, BE - Jalan lintas di Desa Padang Bakung, Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM) yang rusak akibat abrasi telah ditetapkan dalam status darurat bencana alam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) kabupaten Seluma telah mengusulkan anggran Rp 200 miliar. Usulan yang disampaikan ke Badan Penanggulangan Benmcana Nasional (BNPB) itu diharapkan bisa turun untuk membangun pemecah ombak dan dam tepian pantai, agar sewaktu air pasang air tidak lagi naik ke badan jalan seperti bulan lalu.
“Usulan ini telah kita sampaikan ke BNBP dan dalam waku dekat ini kita kembali jemput bola untuk mempertanyakan perkembangan usulan itu,” tegas Kepala BPBD Seluma Drs H Azwardi kepada BE kemarin (19/7).
Usulan anggaran itu telah disampaikan pada pertengahan tahun lalu ke BPBN oleh Sekretaris Daerah Irihasi MSi. Dengan menyertakan surat pernyataan kepala daerah Kabupaten Seluma jika kawasan tersebut merupakan daerurat bencana. Mengingat kawasan tersebut kerap digenangi air pasang dari laut . Air laut menggenangi badan jalan dan pemukiman warga Padang Bakung.
“Kita tetap mengupayakan agar anggaran ini bisa turun sehingga bisa dilakukan pembuatan pemecah ombak dan dam tersebut,” tegasnya.
Dijelaskan juga, hasil konsultasi sebelumnya, BNPB siap menganggarkan dana siap pakai serta tidak perlu melalui proses pelelangan dalam mengerjakan perbaikan jalan itu.
“Kita akan mengupayakan perbaikan secara cepat. Apakah melalui APBD Provinsi Bengkulu maupun APBN. Ini harus segera teratasi ditahun ini juga,” harapnya.
Setiap seminggu sekali jalan lintas dan sebanyak 82 rumah warga tergenang oleh air lalut disebabkan air pasang dan abrasi. Penahan gelombang yang ada sebelumnya sudah setinggi 4 meter tak mampu menahan laju air laut tersebut. Karena tinggi gelombang mencapai 5 meter. Bahkan air laut yang masuk ke rumah warga mencapai 0,5 meter tingginya.
“Ini merupakan ancaman bagi warga termasuk pengguna jalan yang melintas dikawasan tersebut yang sewaktu-waktu membahayakan,” sampainya. (333)