Giliran Mantan Kadis Bengkulu Selatan Diperiksa BNN

Jumat 03-06-2016,09:30 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

Terkait Narkoba di Ruang Kerja Bupati BS

BENGKULU, BE - Setelah mangkir dalam pemanggilan pertama, Kamis (2/6), sekitar pukul 09.00 WIB, mantan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadis Dikpora) Bengkulu Selatan (BS), Ahmat Waif, memenuhi panggilan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu, untuk dimintai keterangan mengenai penemuan ekstasi dan sabu di ruang kerja Bupati BS.

Ahmat Waif yang datang sendirian menggunakan mobil dinas nomor polisi BD 19 B, yang selama ini ia gunakan ketika menjabat sebagai Kadis, langsung menuju ruang pemeriksaan untuk dimintai keterangan.

Pemeriksaan sendiri berlangsung lebih kurang selama 6 jam dari pukul 09.00 WIB- 15.00 WIB. Selain mantan Kadis Dikpora yang diperiksa, ternyata ada dua orang yang juga ikut diperiksa oleh pihak BNNP, yaitu Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) BS, Ruslan dan seorang anggota KTNA bernama Popi. Keduanya juga tiba sekitar pukul 09.00 WIB tidak berjauhan waktu dengan mantan Kadis Dikpora, dan diperiksa oleh pihak BNNP selama 4 jam.

Dalam keterangannya ketika selesai menjalani pemeriksaan, Ahmad Waif mengatakan, dirinya dimintai keterangan oleh BNNP Bengkulu mengenai ditemukannya ada barang narkoba di ruangan kerja Bupati, Selasa (11/5) dan terkait kedatangannya ke kantor Bupati BS sebelum ditemukannya barang tersebut, Senin (10/5). \"Saya dimintai keterangan menegnai ditemukannya Narkoba di ruang kerja Bupati BS,\" jelasnya kepada BE, kemarin.

Ahmad Waif menceritakan, sehari sebelum ditemukannya barang di ruangan kerja Bupati, bertepatan dengan ujian anak-anak Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia bersama Bupati berkeliling mengunjungi sekolah SMP yang sedang menjalankan ujian yang diawali ke SMPN 1 dan SMPN 2. Saat berkunjung di SMPN 2, ternyata didapat ada seorang siswa yang tidak mengikuti ujian karena mengalami musibah kecelakaan lalu lintas dan ternyata juga karena kekurangan biaya di rumah sakit, siswa tersebut pulang kerumahnya di kawasan Seginim.

\"Mengetahui itu, Pak Dirwan langsung mengatakan, \'Kalau begitu kita langsung ke sana (ke rumah siswa itu)\'. Jadi kami kunjungan ke Seginim melihat anak itu,\" ceritanya.

Ahmad menambahkan, karena di kantor Bupati akan diadakan rapat perbaikan mutasi guru yang saat itu sedang ricuh, maka mereka ia mengikuti rapat di kantor Bupati BS.

Setelah melaksanakan rapat, ia masih berada di ruangan rapat, sementara Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan Plt Kepala BKD berada di dalam ruang kerja Bupati.

Pada saat itu, ia dipanggil untuk menghadap ke ruangan kerja Bupati BS, karena ada yang akan ditugaskan oleh Bupati BS kepada dirinya.

\"Ketika saya datang, Pak Bupati memerintahkan saya dan langsung saya jawab, \'Siap Pak\'. Selanjutnya saya pamit keluar dan saya rasa saya di dalam tidak sampai setengah jam,\" ujarnya

Kemudian, setelah pamit keluar dari ruangan, Ahmad memerintahkan bawahannya untuk menjalankan tugas yang disampaikan oleh Bupati kepada dirinya. Kemudian setelah habis dinas, ia langsung pulang kerumahnya yang ada di kawasan Hibrida Ujung Kota Bengkulu.

\"Itulah yang saya lakukan pada hari Senin dan aku tahu berita ketika melihat di media massa,\" jelasnya.

Sedangkan ditemukannya 4 butir ekstasi dan 0,9 gram sabu di dalam ruangan kerja Bupati, menurut Ahmad, itu dilakukan ada yang ingin menjebak Bupati. \"Kalau kita lihat hasil yang diumumkan di media massa, itu sepertinya ada yang mau menjebak Bupati. Prediksi saya begitu,\" jelasnya.

Sementara, Ketua KTNA BS, Ruslan, yang juga dipanggil untuk dimintai keterangan karena juga sempat pada hari Senin sebelum kejadian bertamu ke ruangan Bupati. Ia mengatakan, kedatangannya untuk dimintai keterangan mengenai ditemukannya ekstasi dan sabu di ruang kerja Bupati BS. \"Saya dimintai ketarangan sebagai saksi, sebab saya pada hari Senin bertamu diruangan Bupati,\" ujarnya singkat.

Ketika BE mencoba konfirmasi mengenai pemanggilan mantan Kadis Dikpora BS, Ketua dan anggota KTNA BS, Kepala BNNP Bengkulu Kombes Pol Budiharso, dikabarkan sedang berada di Jakarta. Begitu juga dengan pejabat lainnya yang tidak bisa ditemui.

Sedangkan ketika ketika dihubungi melalui telepon selular dan dikirim pesan singkat, Kepala BNNP tidak mengangkat dan menjawab pesan tersebut. Seakan-akan bungkam.(614)

Tags :
Kategori :

Terkait