BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Rombongan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bengkulu melakukan aksi memancing ikan di Jalan Kalimantan, Rawa Makmur, kemarin (31/5). Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap musibah banjir yang setiap tahun di alami warga Rawa Makmur yang mengakibatkan jalan tersebut rusak dan tak kunjung diperbaiki. Koordinator Lapangan, Gian Apriansya mengatakan, pihaknya sengaja melakukan aksi memancing di titik genangan air banjir tersebut sebagai wujud kritikan untuk pemerintah daerah agar sadar bahwa infrastruktur di Jalan Kalimantan tersebut butuh perhatian serius. “Memang tidak etis memancing di jalan raya tempat orang berlalu lalang, tapi ini suatu bentuk kritik dan sindiran kita terhadap pemerintah untuk segera mengatasi permasalahan ini,” tegas Gian. Dalam aksi yang dilakukan tak lebih dari 2 jam ini, para mahasiswa hanya menggunakan alat peraga berupa bambu yang diikat dengan tali, kemudian dikaitkan dengan ikan besar yang terbuat dari kardus yang bertuliskan ‘Ikan Untuk Pak Helmi’. Tak hanya itu, sebagai bentuk protesnya beberapa mahasiswa juga menyuarakan melalui karton yang bertuliskan ‘Kota Bengkulu = Kota Atlantis sama-sama tenggelam’. Aksi demo ini juga mendapat perhatian dan apresiasi dari masyarakat setempat, dimana para mahasiswa ini berani mengambil sikap untuk menyidir pemerintah yang berwenang. Bahkan para pengguna kendaraan yang lewat saling memberikan saut-sautan sebagai dukungan sekaligus memberi semangat untuk mendesak pemerintah segera merealisasikan pembangunan yang layak di Jalan Kalimantan ini. Menurut, Gian jalan tersebut merupakan jalan lintas yang dilalui cukup padat oleh masyarakat, menghubungkan ke beberapa daerah seperti Mukomuko, Argamakmur, Benteng dan beberapa kabupaten lainnya, ditambah lagi sebagai jalan utama untuk menuju Universitas Bengkulu. Namun, dengan kondisi yang sering terendam banjir hingga ketinggian 1 meter ini, sangat menganggu arus lalu lintas dan pemukiman masayarkat setempat. “Jalan ini termasuk vital karena banyak menghubungkan daerah. Bahkn tak jarang sering terjadi kecelakaan, dan untuk masalah ini memang harus segera dibenahi, tidak bisa pemerintah hanya berdiam diri,” tandas Gian. Pihaknya menawarkan solusi agar pemerintah segera membuat drainase di sepanjang kawasan jalan itu, dan juga meninggikan permukaan jalan. Sehingga air yang meluap dari Sungai Bangkahulu yang terdapat tidak jauh dari jalan itu tidak menggenangi lagi permukaan jalan. “Ditambah lagi sudah banyak yang rusak dan berlobang, setidaknya 1 minggu setelah aksi ini kita ingin melihat adanya pengerjaan dari pemerintah kota, baik itu peletakan batu pertama dulu atau memulai pembuatan drainase di pinggir jalan,” pungkasnya. Jika hal ini tidak digubris oleh pemerintah, maka pihaknya mengancam akan mengadakan lagi aksi serupa dengan mengerahkan massa lebih banyak lagi. (**)
Jalan Raya jadi Kolam Pemancingan
Rabu 01-06-2016,10:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :