BENGKULU, BE - Setelah melakukan penyelidikan dan pemanggilan beberapa orang saksi kasus pembunuhan terhadap PNS Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bengkulu dan temannya Hendi, Polres Bengkulu menetapkan seorang resedivis pencurian berinisial TH (17), warga warga Kelurahan Nusa Indah Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu sebagai tsk.
Kapolres Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta SIP mengatakan, penangkapan tsk dilakukan di rumahnya di kawasan Kelurahan Nusa Indah Kota Bengkulu.
\"Kita berhasil menetapkan 1 tersangka berinisial TH, setelah mendapatkan keterangan dari beberapa orang saksi,\" jelas Kapolres, kemarin.
Kapolres menambahkan, untuk kronologi terjadinya penusukan menggunakan senjata tajam (sajam) yang membuat korban meninggal dunia berawal di kawasan Kelurahan Kandang Mas Kecamatan Kampung Melayu ada warga yang punya hajatan pernikahan. Dalam kegiatan hajatan tersebut terjadi keributan antar 2 kelompok yang berbeda. Satu kelompok adalah kelompok dari tsk TH yang memanggil beberapa orang teman hingga berjumlah 15 orang dan menunggu korban di dekat jembatan. Akan tetapi setelah menunggu cukup lama kelompok lawan yang ditunggu tidak datang dan melintas mobil korban dengan kecepatan tinggi.
\" Awalnya tsk menegur korban untuk jangan ngebut,\" jelas Kapolres.
Mendengar perkataan dari salah satu korban membuat pelaku TH merasa tidak senang dan langsung menghampiri korban yang sedang mengemudi. Lalu, tsk menikam ke bagian dada korban sebanyak 7 kali dan temannya.
\"Karena kaca mobil para korban tidak tertutup, sehingga tersangka TH langsung menghujamkan sajam yang dipegangnya ke dada para korban,\" ungkapnya.
Melihat kedua korban telah ditusuk oleh pelaku TH, akhirnya ke 3 orang temannya Syahril, Edi Hartono dan Jeri berlari dari mobil dan meminta pertolongan warga setempat. Melihat ketiga orang teman korban meminta pertolongan warga, akhirnya 15 orang termasuk pelaku TH langsung melarikan diri.
\"Setelah para pelaku kabur, datanglah ke tiga temannya dan warga langsung melarikan korban ke rumah sakit. Akan tetapi korban Riki dalam perjalanan meninggal dunia,\" ungkap Kapolres.
Kapolres mengimbau, kepada seluruh masyarakat di Kota Bengkulu agar tak mengedepankan emosi dalam suatu perseoalan. Karena jika emosi semua baik berpikir dan perbuatan pasti akan salah semuanya. Seperti kasus ini, karena hanya kasus sepele nyawa seseorang melayang.
\"Jika kita mengedepankan emosi, makanya hasilnya tidak akanlah baik,\" ujarnya.(614)