Ridwan Mukti: Kita Malu Jadi Daerah Malaria

Senin 25-04-2016,17:45 WIB

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengatakan, pemberantasan penyakit malaria sudah dimulai sejak puluhan tahun lalu. Namun, sayangnya, provinsi Bengkulu masih menjadi Provinsi yang kasus malarianya tinggi, yakni peringkat keenam se- Indonesia.

\"Kita malu jadi daerah malaria. Sementara malaria merupakan persoalan jadul,\" ujar  Ridwan Mukti saat jumpa pers bersama Kementerian Kesehatan RI di Bengkulu, Senin (25/04/2016). Untuk itu, Gubernur  bersama Bupati dan Walikota di 10 Kabupetan Kota se- Provinsi berkomitmen dalam pengentasan malaria. Gubernur  meminta terus dilakukan koreksi terhadap penyebaran wabah penyakit dari nyamuk Anopheles aegyptii. Bentuk komitmen dari gubernur juga dengan memberikan arahan kepada Bupati dan Walikota agar mengalokasikan anggaran sebesar minimal 5 persen untuk kesehatan, sehingga program - program kesehatan termasuk mengentaskan malaria dapat berjalan. \"Kesehatan salah satu prioritas program kami, dipastikan 2020 persoalan malaria sudah selesai dan bersih di provinsi bengkulu,\" ujarnya. Di Bengkulu, dari 10 kabupaten dan kota, tiga kabupaten, yakni Kabupaten Rejanglebong, Lebong, dan Kepahiang bebas malaria. Tujuh kabupaten dan kota lainnya yakni Mukomuko, Bengkulu Utara, Seluma, Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan dan Kaur masih berstatus pengendalian intensifikasi atau berada pada posisi endemisitas malaria sedang. (Dil)
Tags :
Kategori :

Terkait