Tambang Underground Rugikan Masyarakat

Rabu 13-04-2016,13:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENTENG, BE - Selain dikecam oleh ratusan warga,  aktivitas tambang bawah tanah (underground) yang dilakukan PT Citra Buana Soraya (CBS) di Desa Susup, Kecamatan Merigi Kelindang, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), juga mendapat sorotan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Benteng. Wakil Katua (Waka) II DPRD Benteng, H Rahmat Ali SE menjelaskan, dari pengamatan pihaknya terbukti  bahwa tambang tersebut memang belum berpihak kepada warga setempat, baik dalam penggunaan sumber daya manusia (SDM) sebagai pekerja maupun peningkatan infrastruktur  jalan yang dilewati kendaraan tambang tersebut. \"Dari pantauan kami memang tidak ada keuntungan yang didapat oleh masyarakat dari aktivitas tambang itu. Kegiatan tersebut hanya menguntungkan pihak perusahaan,\" jelas Rahmat. Hanya saja ia mengaku, sejauh ini  dampak nyata dari tambang galian bawah tanah itu memang belum dirasakan. Akan tetapi, jika dibiarkan, pihaknya khawatir penggalian dalam jangka panjang akan menimbulkan potensi bencana longsor di daerah itu. Pasalnya, lokasi pertambangan hanya berjarak sekitar 500 meter dari pemukiman warga. \"Kami khawatir, jika ini tetap dibiarkan maka akan menimbulkan bencana longsor di sekitarnya. Dampak lain dari aktivitas tambang ini tentu saja akan merusak jalan provinsi, sebab, truk bermuatan besar akan terus melintasi jalan tersebut untuk mengangkut hasil tambang,\" tambahnya. Terkait hal itu, lanjutnya, pihaknya mengharapkan Pemkab Benteng bisa segera mengambil kebijakan terbaik demi kepentingan masyarakat. Jika memang sebagian besar warga menolak, ia mengaku bahwa DPRD Benteng akan memperjuangkan asprirasi tersebut. \"Wajar saja jika warga menolak, sebab aktivitas tambang ini memang mengusik ketentraman warga. Jika memang lebih banyak masyarakat yang menolak,  sebagai wakil rakyat, kami tentu saja akan mendukung penuh,\" tandasnya. Diketahui, sebelumnya ratusan warga telah melakukan aksi demo di kantor Bupati Benteng guna menyampaikan penolakan tambang bawah tanah yang berlokasi tak jauh dari pemukiman mereka itu. Jika nantinya pemerintah  dan pihak perusahaan mengabaikan tuntutan warga ini, warga mengancam akan menutup paksa tambang tersebut. \"Saat ini 99 persen warga yang berasal dari Kecamatan Merigi Kelindang dan Merigi Sakti menolak aktivitas tambang bawah tanah itu. Jika hingga hari Senin beosk (18/4) tidak ada juga pertemuan antara pemkab, perusahaan dengan warga guna membahas masalah ini, kami akan tutup sendiri tambang itu. Bahkan mungkin akan kami bumi hanguskan,\" ancam Ketua Forum Masyarakat Rejang Gunung Bungkuk (FRMGB) Kabupaten Benteng, ancam Nurdin.(135)

Tags :
Kategori :

Terkait