Polres Lebong Imbau Tsk Perkosaan Menyerahkan Diri

Senin 14-01-2013,11:54 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

TUBEI, BE - Pasca ditemukannya salah satu terduga pemerkosaan, Kuntum (15) warga Desa Embong Panjang Kecamatan Lebong Tengah, tewas membusuk, polisi memastikan akan memburu tersangka lainnya. Bahkan pihak Polres Lebong mengharapkan tersangka yang masih bersembunyi tersebut untuk segera menyerahkan diri ke polisi.

\"Ya meskipun salah satu terduga ditemukan tewas membusuk, kita tetap akan menangkap pelaku lainnya. Kita berharap adannya itikad baik dari tersangka untuk segera menyerahkan diri ke polisi,\" jelas Kapolres Lebong, AKBP Roh Hadi SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Abdu Arbain kepada wartawan, kemarin.

Dikatakan Abdu, saat ini pihaknya telah mengantongi nama pelaku yang diduga pemerkosa Kuntum yakni berinisial Re. \"Dari hasil pemeriksaan korban dan tersangka yang telah kita amankan beberapa waktu lalu ada satu lagi tersangka yang diduga ikut memperkosa Kuntum tersebut. Saat ini pelaku tersebut sedang kita buru dan mudah-mudahan dalam waktu dekat akan kita amankan,\" kata Abdu.

Sebelumnya pada Sabtu (12/1) sekitar pukul 13.30 WIB warga di Desa Tambang sawah kecamatan Pinang belapis heboh dengan ditemukannya mayat yang telah membusuk di jurang sekitar 50 meter di belakang rumah warga di Desa Tambang Sawah.

Setelah dilakukan pengecekan, berdasarkan data pakaiannya yang digunakan yakni menggunakan celana pendek dan ada baju ditangan kanan serta kaos dalam yang masih melekat di tangan kirinya diketahui mayat tersebut bernama Fe (22) warga Desa Tambang Sawah Kecamatan Pinang Belapis yang merupakan terduga kasus pemerkosaan.

Merujuk berita sebelumnya, dugaan perkosaan dialami Kuntum, seorang warga Kecamatan Lebong Tengah yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP. Saat itu, pada pukul 00.30 WIB Sabtu (5/1) lalu, Kuntum ditemukan warga Desa Air Kopras dalam kondisi lemah dan kebingungan. Warga menduga jika Kuntum tersebut didga telah menjadi korban pemerkosaan. (777)

Tags :
Kategori :

Terkait