Dugaan Keluarga Korban, Dibakar Akibat Utang

Selasa 15-03-2016,10:10 WIB

 

BENGKULU, BE - Kematian Iskandar warga Perum BNA2 Blok D 23 RT37 RW8, Kelurahan Sukarami Kecamatan Selebar Kota Bengkulu, Minggu (13/3) masih misteri. Apakah korban yang ditemukan tewas dengan kondisi hangus terbakar bersama motor Honda Karisma itu dibunuh atau kecelakaan.

Pun demikian, keluarga korban menduga jika korban tewas dibunuh. Bahkan keluarga korban pun berspekulasi jika kematian korban masih terkait dengan urusan utang piutang yang belum sempat dibayar

Diungkapkan saudara korban, Safrizal, pada Minggu pagi (13/3) sekitar pukul 09.00 WIB, korban pergi ke rumah keponakannya di kawasan Suprapto Kota Bengkulu. Kala itu, korban memerintahkan keponakannya untuk mengambil uang di atm.

\"Saya yakin almarhum Iskandar itu dibunuh. Saat menyuruh keponakannya, Iskandar ngomong jika tidak cepat nanti Mak Dang (istri korban) dibunuh orang. Lalu diambillah uang tersebut oleh keponakannya itu,\" tutur Safrizal.

Berapa besar utang korban, Safrizal tak mengetahuinya. Pun demikian, uang yang ditarik dari ATM senilai Rp 700 ribu. Uang tersebut merupakan kiriman saudara korban dari Medan.

\"Setelah itu seluruh keluarga tidak tahu kemana ia (korban) pergi. Namun saya yakin ia pergi untuk membayar utangnya tersebut,\" lengkapnya.

Korban dikebumikan kemarin (14/3) di pemakaman Air Sebakul. Korban dibawa ke rumah pukul 20.30 WIB, Minggu (13/3). Kondisi korban terbakar sekitar 80% anggota tubuhnya.

Anak pertama korban, Romi Alexander menambahkan pagi Minggu itu, sang ayah tak memberi kabar akan pergi kemana. Saat itu dirinya dan adik-adiknya tengah berada di kamar. Sedangkan sang ibu sedang mencuci baju di belakang rumah.

\"Bapak tidak ada pamit mau pergi ke mana. Karena sudah sering pergi tanpa pamit, saya dan keluarga tak khawatir. Siang ada acara arisan juga tidak pulang-pulang, kami di rumah terus menungguinya,\" ungkapnya.

Tepatnya sore hari, ada kabar dari RT setempat jika ayahnya ditemukan tewas terbakar.

\"Saya sangat terkejut, namun saya tidak langsung percaya,\" terangnya.

Ia pun baru percaya ketika kepolisian datang ke rumahnya menginformasikan kondisi ayahnya. Demi memastikan lagi, ia dan keluarganya langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Namun, ternyata jenazah korban sudah dipindahkan ke RS M Yunus.

\"Lalu saya pergi ke RS M Yunus, setelah saya melihat jenazahnya ternyata benar yang terbakar itu adalah ayah saya. Saat itu kondisi ayah saya sudah terbakar hangus. Namun wajahnya masih bisa saya kenali,\" ungkapnya.

Keluarga Tolak Otopsi

Pengusutan kematian korban Iskandar pun sepertinya akan menemui jalan buntu. Pasalnya, keluarga korban menolak jenazah korban diotopsi.

\"Tapi pihak keluarga menolak untuk kita otopsi jenazahnya, tapi kita harus mengumpulkan bukti-bukti apa saja yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP),\" kata Kapolres Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta SIK, melalui Kasat Reskrim Polres Bengkulu, AKP Mirza Gunawan SIK, kemarin.

Lanjut Kasat, meskipun pihak keluarga menolak untuk pihak dokter forensik melakukan otopsi, dari hasil visum kepolisian tidak ada tanda-tanda kekerasan di sekujur tubuh Iskandar.

\"Hasil visum luar yang kita lakukan, tidak ada bekas-bekas luka yang tidak wajar yang ditemukan,\" ujarnya.

Oleh sebab itu, kepolisian belum dapat memastikan apakah lelaki itu tewas terbakar dengan kendaraannya atau tewas dibakar beserta kendaraannya tersebut. Dan pihak Kepolisian juga belum menemukan adanya indikasi tindak pidana lain yang terjadi terhadap korban, serta belum juga dapat memastikan berapa lama Iskandar dilalap si jago merah.

\"Kita belum dapat memastikan apakah dia terbakar atau dibakar. Karena untuk itu kita harus melakukan otopsi tapi pihak keluarga menolak. Kalau indikasi tindak pidana lain masih akan kita selidiki lagi,\" tutup Kasat.(722/cw6)

Tags :
Kategori :

Terkait