Inilah Keluhan Oknum Brimob Sebelum Menembak Istrinya

Senin 14-03-2016,09:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BEKASI  – Hingga kemarin anggota Brimob Detasemen D Polri Brigadir Aris Candra Kuswanto, 31, yang menembak istrinya Ani Fitria, 28, belum pulih. Suasana duka masih menyelimuti kediaman korban di Jalan Tower III, Kampung Tegal Danas, RT 1, RW 2, Desa Hegar Mukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, kemarin (13/3). Puluhan karangan bunga duka cita menghiasi halaman rumah itu. Para kerabat serta anggota keluarga Ani dan Aris tak henti-hentinya berdatangan sebagai rasa belasungkawa. Isak tangis pun pecah. Mereka tidak pernah membayangkan kalau belahtera rumah tangga Ani dan Aris berakhir dengan tragis. Dayat Hidayat, ayah Ani, mengaku sudah ikhlas atas meninggalnya anak pertamannya itu. Meski tangis tak bisa terbendung ketika mengingat anaknya itu. Sebab Ani meninggal dengan cepat dan dengan cara tidak wajar. Dia juga memastikan akan mengasuh dua cucunya, Tyo Maulana Sandika, 6, dan Fajar Maulana, 2, dengan sepenuh hati. Dia tidak akan menyerahkan ke anggota keluarga lainnya. Sebab, Dayat bersama sang istri Bu Oom, 44, sangat menyayangi keduanya. ”Tyo dan Fajar sudah sangat dekat dengan kita, jadi tidak bisa dipisahkan” ucapnya. Dayat mengatakan kondisi kedua cucunya berserta istri sudah lebih baik. Mereka terlihat lebih tenang. Khususnya kondisi Tyo dan Fajar. Dua bocah itu sudah kembali ceria dan bermain dengan teman- temannya. Pria 48 tahun itu bercerita kalau Ani tewas dalam kondisi hamil 5 bulan. Sebelum peristiwa maut itu terjadi, sang menantu mengeluh pusing kepala. Keluhannya itu pun selalu direspons cepat. Dia selalu menanyakan penyebab pusing kepalanya itu, apakah karena kecapaian atau ada permasalahan lain. Namun, pertanyaan mertuanya tersebut tidak pernah direspons oleh Aris. Dia justru terdiam lalu meninggalkan Dayat sendirian. Dengan kondisi itu, Dayat merasa tidak aneh dengan perilaku Aris. Dia merasa apa yang dilakukan Aris terjadi pada semua orang. Dia hanya berpikir kalau Aris hanya butuh istirahat saja. Terakhir Aris mengeluh pusing pada malam Sabtu (11/3), sehabis mengaji. Kemudian mantunya itu izin keluar rumah, alasannya ada urusan. ”Kejadian itu sekitar lima jam sebelum peristiwa itu terjadi,” ucapnya. Dayat mengaku saat ini belum mengetahui pasti kondisi Aris. Sebab, dirinya belum sempat menjenguk mantunya itu. Karena masih disibukkan kegiatan di kediamannya. Yakni dirinya mempersiapkan pengajian atas kepergian anaknya itu.(ian/nug/agm)

Tags :
Kategori :

Terkait