SUKARAJA, BE - Mewabahnya penyakit demam berdarah (DBD) ikut menjangkiti warga (keluarga karyawan) PTPN VII Seluma. Selama bulan Februari lalu sedikitnya ditemukan 7 kasus DBD di kawasan Desa Padang Pelawi Kecamatan Sukaraja. Komplek tempat tinggal karyawan PTPN VII bermukim. Dari 7 kasus DBD tersebut sebagian besar penderitanya keluarga dari karyawan PTPN VII. Sayangnya hingga kini pusat kesehatan perkebunan (puskesbun) yang ada di kawasan perkebunan tersebut belum juga melakukan fogging.
“Kita dari Dinas Kesehatan Seluma sudah mengingatkan agar Puskesbun dapat mensosialisasikan kebersihan lingkungan. Mengingat di kawasan ini sudah 7 kasus DBD,” sampai Kepala Dinkes Seluma Khaidir Muchtar Ssos melalui Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Ahmad Tavip SIP melalui Kasi Pengendalian penyakit Fahrozan.
Beberapa kali Dinas Kesehatan sudah memberikan surat teguran pada puskesbun tersebut. Sejak ditemukannya kasus DBD pertama di kawasan itu. Namun, hingga kini puskesbun tidak juga melakukan perintah melaksanakan fogging dari Dinas Kesehatan Seluma. Kades Padang Pelawi Ridi Kismantoro ikut membenarkan adanya 7 kasus DBD di desanya. Termasuk istrinya ikut terjangkit DBD. Istrinya saat ini masih dirawat di RSUD M Yunus Bengkulu.
Sebelum DBD merebak, Kades sudah mengharapkan agar puskesbun yang ada PTPN 7 bisa melakukan fogging. Namun hal tersebut tidak dilakukan PTPN VII. Fogging janya dilakukan Dinas Kesehatan Seluma.
“PTPN VIII sangat sulit melakukan fogging sehingga sampai kini belum terwujud.” Keluhnya.
Ketika dikonfirmasi BE Kepala PTPN VIII Padang Pelawi Kecamatan Sukaraja, Pelawi Riky M Mahpub belum berhasil dihubungi. Bahkan beberapa kali BE menghubunginya yang bersangkutan tidak mengangkat. Termasuk juga SMS (short message service) yang dikirimkan BE ke handpone yang bersangkutan tidak ada balasannya. (333)