BENGKULU, BE - Walikota Bengkulu H. Helmi Hasan, membuka peluang untuk dilakukannya penyesuaian tarif PDAM, yang saat ini dinilai sudah tak sesuai dengan biaya produksi. Hanya saja kenaikan tersebut masih akan dibicarakan ke pihak legislatif, sehingga penyesuaian tarif benar-benar terkonsep dengan matang.
Menurut Helmi, kenaikan tersebut tidak bisa dilakukan sepihak melainkan harus melalui mekanisme yang baik. Diantaranya meminta pandangan DPRD Kota Bengkulu selaku wakil rakyat, serta meminta pandangan dari masyarakat Kota Bengkulu secara langsung. Jika DPRD kota setuju, maka bukan tidak mungkin tahun ini tarif tersebut akan dinaikkan. Hanya saja walikota kembali menegaskan agar manajemen PDAM dapat berbenah termasuk mengutamakan kualitas pelayanan terhadap para pelanggan.
\"Silakan, nantikan semuanya ada mekanisme ketika DPRD wakil rakyat dan itu disepakati, ketika itu memang tidak bisa dielakkan lagi untuk dinaikkan, kenapa tidak? Asalkan DPRD-nya setuju untuk konsumsi rakyat, dan masyarakat/pelanggan juga bisa membayarnya, dan paling penting adalah perbaikan dari PDAM. Sebab percuma dinaikkan tapi kualitasnya belum diperbaiki,\" kata Helmi.
Usulan kenaikan tarif PDAM sendiri sebenarnya sudah beberapa kali diajukan manajemen PDAM ke Walikota Bengkulu. Namun meski sudah disetujui oleh badan pengawas, kenaikan tersebut diminta untuk dikaji ulang oleh walikota mengingat kenaikan yang diajukan dinilai terlalu memberatkan masyarakat. Manajemen PDAM sendiri bersikukuh untuk menaikkan tarif, mengingat saat ini biaya operasional PDAM sangat tinggi dan tarif yang diterapkan sudah tidak relevan dengan biaya produksi. (805)