CURUP, BE - Tahun 2016 ini Kabupaten Rejang Lebong melalui Dinas Pertanian kembali mendapat bantuan bibit padi, jagung dan kedelai melalui program upaya khusus (Upsus). Hanya saja pada tahun 2016 ini bantuan yang diberikan hanya benih saja tidak seperti tahun 2015 yang juga diberi bantuan sarana produksi (Saprodi).
\"Untuk tahun ini bantuan yang kita terima murni hanya benih saja, berbeda dengan tahun lalu (2015) yang dilengkapi dengan Saprodi,\" ungkap Kepala Dinas Pertanian Rejang Lebong Harun Rasyid SP melalui Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Asmariani.
Menurut Asmariani, total anggaran yang diterima untuk program Upsus Pajale ini mencapai Rp 5 miliar. Angka tersebut menurut Asmariani mengalami pengurangan sebesar Rp 2 miliar dari tahun 2015, karena pada tahun 2015 kemarin Rejang Lebong mendapat kucuran dana untuk program ini sebesar Rp 7 miliar.
\"Adanya pengurangan anggaran yang kita terima tahun ini, karena kita hanya menerima bantuan benih saja tanpa Saprodi. Selain itu dana sebesar Rp 5 miliar ini bukan hanya untuk membeli benih saja namun untuk keperluan lain seperti administrasi,\" jelas Asmariani.
Masih menurut Asmariani, meskipun dari segi anggaran mengalami pengurangan, namun untuk luas lahan yang akan ditanami tiga tanaman tersebut mengalami peningkatan luas khususnya pada padi dan jangung. Dimana untuk tahun 2016 ini luasan lahan yang akan ditanami padi mencapai 2.500 hektar atau meningkat 1.000 hektar dari tahun 2015 lalu. Kemudian untuk jagung juga mengalami kenaikan dari hanya 500 hektar pada tahun 2015 dan pada tahun ini menjadi 1.000 hektar.
\"Meskipun untuk padi dan jangung mengalami peningkatan, namun untuk kedelai masih tetap atau tidak mengalami peningkatan yaitu hanya untuk 1.500 hektar,\" terang Asmariani.
Sementara itu, untuk dimulainya kegiatan Upsus Pajale di Rejang Lebong sendiri, menurut Asmariani akan segera dilakukan dalam waktu dekat ini. Karena menurutnya hingga saat masih dalam proses karena untuk lokasi penanamannya pun belum ditentukan. Saat ini Asmariani mengaku pihaknya masih menunggu SK dari bupati terkait dengan pengelolaan program ini.
\"Kita berharap akan segera terealisasi dalam waktu dekat ini, karena target dari pemerintah pusat program ini minimal sudah dilaksanakan sebesar 25 persen di triwulan pertama 2015 ini,\" aku Asmariani. (251)