Kapolres Lebong AKBP Zainul Arifin MH melalui Kapolsek Lebong Tengah, Ipda Teguh Ari Aji SIK membenarkan kejadian tersebut,. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian, saksi mata yang pertama melihat korban melakukan tindakan nekat gantung diri oleh cuucnya bernama Wulandari (13), yang masih berstatus pelajar saat pulang dari sekolah. Melihat korban gantung diri saksi lantas berteriak dan meminta tolong kepada warga.
\"Dari data di lapangan juga, diduga korban mengalami depresi karena sudah lama mengalami penyakit. Dari keterangan warga yang menurunkan dari tali, korban masih bernapas namun sudah ngorok. Warga sempat memberikan bantuan pernafasan dan memanggil tenaga medis setempat namun akhirnya nyawa korban tidak terselamatkan. Kejadian ini murni gantung diri karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,\" kata Kapolsek.
Selain itu, Holik, warga setempat, mengatakan, korban sebelum kejadian sekitar pukul 06.00 WIB pagi kemarin masih terlihat diteras rumah sedang menyapu. Sedangkan anak dan menantunya berangkat ke sawah, namun saat itu memang korban sering bicara ngelantur. Tidak hanya itu, korban juga sering bercerita dengan warga sekitar, mengeluhkan tanaman padi sawahnya yang tak kunjung menghijau setelah tanam. Melihat kondisi tersebut, korban seperti putus asa dan sering menyebukkan kata-kata \"Lokak idak makan kito\" kepada warga sekitar.
\"Memang orban yang sudah berstatus lansia ini diketahui akhir-akhir ini sering bersikap ngelantur. Di sisi lain juga memang sudah pikun. Diduga korban depresi atas penyakit yang dideritanya selama ini hingga akhirnya nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantungkan diri menggunakan kain,\" ucap warga saat melayat ke rumah duka kemarin.(777)