BENTENG,BE - Warga Desa Taba Terunjam Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Benteng melakukan protes terhadap kerusakan jalan milik provinsi yang terdapat di wilayah itu. Sebagai bentuk protes warga itu melakukan penanaman pohon pisang pada jalan yang tergenang oleh air hujan di lintas Bengkulu - Kepahiang pada Jumat malam kemarin. Kejadian itu bukan kali pertamanya namun sudah sering terjadi sebelumnya. Kendala yang dihadapi warga itu, adalah tidak adanya siring atau drainase di pinggir jalan tersebut.
Akibat luapan air hujan itu, sedikitnya 3 rumah warga di sekitar ikut terendam air alias banjir. Hanya saja, jika hujan sudah berhenti maka air dirumah wargapun sudah mulai surut. \"Inilah bentuk protes kami warga disini terhadap pemerintah yang tidak peduli dengan jalan ini,\" ucap Warno (50) warga setempat, kemarin.
Hal senada diutarakan warga lainnya Ari, pihaknya sudah sering menyurati pihak Pemkab Benteng melalui dinas terkait untuk segera membangun drainase atau siring di jalan bekas tempat kubangan kerbau tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada tanda - tanda akan diperbaiki oleh pihak pemerintah setempat.
\"Kondisi ini akan membawa dampak negatif warga, seperti rawan akan terjadi kecelakaan, banjir dan lainnya,\" jelasnya.Harapan warga dinas PU Benteng ini untuk segera membangun tuntutan warga
tersebut. Soalnya, dikwatirkan jika dalam waktu dekat tidak juga diperbaiki maka kondisi jalan provinsi akan mengalami kerusakan yang lebih parah. bahkan, tidak bisa dilalui lagi kendaraan. \" Padahal para pejabat sering melintasi jalan ini, namun kenapa tidak ada niat untuk memperbaikinya,\" keluh warga.
Berdasarkan pantauan koran ini, kondisi jalan tersebut memang dipenuhi oleh lumpur yang berasal dari tanah timbunan pabrik triplek di wilayah itu. Karena tidak adanya siring sehingga luapan air hujan itu masuk dan memenuhi badan jalan provinsi tersebut. Jika tidak segera diperbaiki maka dikwatirkan akan mengalami putus dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan lagi. (111)