Terseret Air Bah 1 Tewas, 2 Hilang

Selasa 01-03-2016,11:10 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

  KEPAHIANG, BE - Kondisi curah hujan yang tinggi patut diwaspadai warga di Provinsi Bengkulu. Pasalnya dalam tempo dua hari, sebanyak 4 warga di Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Seluma, diketahui tenggelam dan hanyut di aliran sungai. Bahkan 1 orang warga dinyatakan meninggal dunia, 1 selamat, dan 2 orang belum ditemukan.

Peristiwa pertama terjadi di Kabupaten Kepahiang. Korban tewas tenggelam yakni Julianto (21), warga Kelurahan Tangsi Baru Kecamatan Kabawetan. Korban dinyatakan tewas setelah tenggelam di air terjun Sengkuang Desa Suka Sari Kecamatan Kabawetan (27/2) sekitar pukul 16.00 WIB.

Kala itu korban bersama rekannya Rangga (20), terperosok setelah berfoto (selfie) di atas bebatuan air terjun sedalam 3 meter. Kemudian untuk korban hanyut di aliran sungai dialami oleh Agung Prasetia (21) warga Desa Barat Wetan, Kecamatan Kabawetan.

Korban diketahui hanyut setelah mandi dan mencari siput di aliran Sungai Musi di daerah Rimbo Donok, Desa Penanjung Panjang Kecamatan Tebat Karai (28/2) sekitar pukul 18.00 WIB bersama dengan empat orang temannya. Hanya saja untuk peristiwa tenggelam, sampai berita ini diturunkan korban belum ditemukan. Kapolres Kepahiang, AKBP Iskandar ZA SIK melalui Kapolsek Tebat Karai, Iptu Ahmad Suhada dan Kapolsek Kabawetan Iptu Teguh Hidayat menyampaikan untuk korban tewas tenggelam di lokasi objek wisata air terjun Sengkuang diduga kuat lantaran korban bersama temannya tidak bisa berenang.

Keduanya berhasil ditolong oleh warga Desa Barat Wetan, Deni (23) dan Yuda Setiawan (16). Hanya saja lantaran terlalu lama tenggelam, keduanya didapati tidak sadarkan diri setelah dilakukan evakuasi ke daratan. \"Tinggi air terjun sekitar 10 meter, awalnya kedua korban ini berfoto selfie, lalu terpeleset ke dalam air yang dalamnya sekitar 3 meter. Warga disekitar menilai keduanya bisa berenang, hanya saja setelah beberapa menit para korban tidak kunjung kepermukaan, kemudian beberapa warga berinisiatif menolong para korban ini,\" ujar Kapolsek.

Saat berhasil diselamatkan, lanjut Teguh, kedua korban tenggelam sudah dalam keadaan sangat lemas. Lalu dibawa ke RSUD Kepahiang, dan salah seorang korban, yakni Julianto divonis meninggal dunia. Sekitar pukul 18.00 WIB Sabtu itu, jenazah pemuda yang merupakan karyawan PT Sarana Mandiri Mukti itu dikebumikan di TPU Kelurahan Tangsi Baru. \"Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka di Tangsi Baru. Sedangkan kawasan air terjun itu saat ini sudah kami beri garis polisi,\" jelas Kapolsek.

Hanyut di Sungai Musi Sementara untuk Agung yang hanyut di Sungai Musi, diketahui berniat mandi dan mencari siput bersama empat orang temannya yakni Jalil Saputra (23), Budi Handoko (16), Deni (25), Mawan (23). Lantas rombongan pemuda ini pergi ke rumah temannya, Irsun (35) di Desa Penanjung Panjang Kecamatan Tebat Karai sekitar pukul 14.00 WIB. Dari rumah Irsun tersebut lantas korban dan teman-temannya kemudian menuju sungai Musi dengan niat mandi sekaligus mencari siput.

\"Saat di sungai, empat orang temannya Agung ini menyeberang sungai duluan, ia kemudian nyusul. Hanya saja waktu dia mencoba menyusul, Agung terbawa arus sungai yang sangat deras,\" jelas Kapolsek Tebat Karai.

Kemudian, empat temannya yang mengetahui Agung terseret arus sungai tersebut sempat mengambil inisiatif langkah pertolongan dengan menuju ke arah korban. Hanya saja karena arus sungai yang sangat deras pasca hujan yang terjadi di Kepahiang, para temannya tersebut hanya bisa menyaksikan korban terbawa aliran sungai. \"Sampai saat ini, kami bersama dengan tim SAR dibantu oleh masyarakat sekitar, masih melakukan pencarian terhadap korban,\" jelas Kapolsek.

Sebelumnya belasan hektar sawah milik petani di Kelurahan Keban Agung Kecamatan Bermani Ilir terancam gagal panen. Ini setelah aliran sungai Kemanis yang berasal dari Air Susup dan Air Bermani yang mengaliri daerah tersebut meluap dengan ketinggian mencapai 1 meter lebih.

Pengembala Sapi Diseret Air Bah Sementara itu, curah hujan yang cukup tinggi mengguyur Seluma dan sekitarnya, juga menyebabkan Aman Sahri (60), warga Desa Sengkuang, Seluma Selatan, terseret arus sungai bah, sekitar pukul 17.00 WIB kemarin. Hingga berita ini ditulis, korban belum ditemukan.

Data berhasil dihimpun BE, korban sebelumnya mengembala sapinya ke seberang Sungai Seluma. Saat sore telah sampai, sekitar pukul 16.00 WIB, korban menjemput peliharaan ternak korban ke seberang Sungai Seluma. Naasnya, saat membawa 7 ekor sapi menyeberanggi Sungai Seluma, tiba-tiba air bah datang dari hulu dan menghanyutkan korban. Naasnya korban hilang di telan air bah. Sedangkan 7 ekor sapi milik korban berhasil sampai ketepian. “Kami mendapatkan informasi jika Aman terseret air bah saat melintas sungai Seluma kemarin.

Kami bersama-sama langsung melakukan pencarian hingga sekarang,” ujar Supardi, warga Sengkuang, kepada BE, kemarin.

Selang satu jam pasca di nyatakan terseret air bah, warga semakin ramai melakukan pencarian. Terutama menunggu di jembatan Padang Merbau. Termasuk tim penyelamat dari BPBD ikut melakukan pencarian dengan menggunakan perahu karet. Hingga berita ini diturunkan Palang Merah Indonesia (PMI) dan BPBD Seluma terus melakukan pencarian dibawah guyuran hujan. “Sampai magrib ini kami bersama-sama masih melakukan pencarian,” tambahnya.(333/505).

Tags :
Kategori :

Terkait