PAD Retribusi Parkir Harus Diusut

Minggu 13-01-2013,09:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Diduga Bocor BENGKULU, BE - DPRD Kota Bengkulu menilai kecilnya pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir tahun 2012 lalu, diduga karena ada kebocoran. Pasalnya pendapatan dari sektor parkir tidak sebanding dengan potensi yang ada. \"Ya memang kuat dugaan tejadi kebocoran, karena total uang yang berhasil dikumpulkan dengan yang dimasukkan ke kas daerah jauh sekali perbedaannya,\" kata anggota Komisi I, Ahmad Badawi Salui SE MSi.

Ia mencontohkan seperti perayaan Tabot yang berlangsung 14-24 November lalu, petugas parkir mampu mendapatkan uang sebesar Rp 10 juta perharinya. Namun yang masuk kas daerah hanya Rp 11 juta dari pengelolaan parkir selama festival Tabot berlangsung. Demikian juga halnya dengan pengelolaan parkir di Pantai Panjang selama perayaan Idul Fitri, Dishub hanya mampu mendapatkan uang sebesar Rp 9,25 juta, kondisi ini juga terjadi di beberapa kawasan objek wisata dalam Kota Bengkulu.

Untuk itu, ia meminta kepada penegak hukum untuk menyelidiki dugaan kecoran tersebut karena dianggap sudah merugikan negara. \"Bahaya kalau dibiarkan terus menerus, maka dari itu kami meminta campur tangan pihak penegak hukum untuk menyelidiki dugaan ini,\" pintanya.

2013 Ditarget Rp 5 M Sementara itu, Badan Anggaran DPRD Kota Bengkulu menetapkan target pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi parkir yang dikelola oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Bengkulu tahun 2013 ini sebesar Rp 5 miliar.

Penetapan target ini disampaikan dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2013, khusus pendapatan antara eksekutif dan legislatif kota, kemarin. \"Dengan melihat potensi yang ada, maka kami menilai angka Rp 5 miliar bisa dicapai dari retribusi parkir di Kota Bengkulu,\" kata anggota Banggar DPRD, Sandy Bernando ST.

Ia menjelaskan, berdasarkan uji petik yang dilakukan Universitas Bengkulu beberapa waktu lalu, bahwa potensi parkir di Kota Bengkulu mencapai Rp 11 miliar pertahunnya. Namun diduga akibat buruknya pengelolaan oleh Dishubkominfo, maka 30 persen dari Rp 11 miliar itu pun tak mampu dicapai oleh Dishub. \"Target itu sudah kita turunkan dari hasil uji petik. Untuk itu, kami meminta keseriusan pihak Dishub untuk mencapai target itu dan akan kami tagih diakhir tahun nanti,\" pintanya.

Disinggung soal pencapaian target tahun 2012 lalu, Sandy mengaku hasil yang dicapai oleh Dishub jauh dari harapan. Dishub hanya mampu menghasilkan PAD sebesar Rp 1,68 miliar ditambah puitang CV Tiga Saudara sebesar Rp 660 juta. \"Kami juga sangat menyayangkan kecilnya pendapatan Dishub, khususnya di bidang retribusi parkir. Untuk tahun ini kita berharap mampu mencapai 80-90 persen dari total target yang telah ditetapkan,\" sampainya. (400)

Tags :
Kategori :

Terkait