JAKARTA – Tim kenkyuusei (member dalam pelatihan) JKT48 kemarin menggelar show debut mereka. Bertempat di Teater JKT48 lantai 4 f(X) Mal, mereka membawakan 16 lagu yang terangkum dalam set list Pajama Drive. Selama dua jam, dengan lincahnya mereka menari dan bernyanyi.
Set list tersebut sejatinya pernah dibawakan oleh Tim J JKT48 yang dikomandoi oleh Devi Kinal Putri. Namun, rangkaian lagu tersebut sudah usai dibawakan pada 13 Desember lalu. Nah, gara-gara pernah dibawakan oleh seniornya, tim trainee tersebut jadi grogi.
’’Deg-degan, beruntung ada fans yang terus support,’’ ujar Viviyona Apriani saat jikoshoukai alias perkenalan diri. Memang, 16 dari 29 member yang tampil kemarin kompak mengaku nervous. Mereka tidak ingin dianggap gagal membawakan set list Pajama Drive.
Itulah kenapa, hampir tiga bulanan mereka terus berlatih gerakan dan nyanyian. Member kenkyuusei lainnya, Noella Sisterina, mengatakan hampir tiap hari mereka berlatih. Tahu mempunyai waktu lebih lama dibanding Tim J yang hanya berlatih satu bulan utnuk Pajama Drive, mereka terlecut untuk tampil labih baik.
Usaha keras itu tidak mengkhianati. Meski masih grogi, penampilan mereka layak diacungi dua jempol. Lagu-lagu dalam set list Pajama Drive yang bertempo cepat maupun lambat berhasil mereka selesaikan. Semangat ingin tampil lebih baik atau minimal sama dengan Tim J membuat dua jam penampilan terasa cepat.
’’Tegang banget tadi. Penampilan kami tidak boleh timpang, takut tidak bisa mengimbangi Tim J,’’ imbuh Ratu Vienny Fitrilya. Menurutnya, orang melihat JKT48 adalah satu kesatuan. Jadi, kalau mereka melakukan kesalahan bisa jadi orang akan mengeneralisir bahwa sister group AKB48 itu jelek.
Apalagi, saat mereka membawakan lagu Two Years Later dan Inochi no Tsukaimichi (Cara Menggunakan Hidup). Dua lagu tersebut diakui oleh tim trainee yang seluruhnya berasal dari generasi ke dua JKT48 itu tersulit. Terutama gerakan patah-patah ala robot di lagu Inochi no Tsukaimichi.
’’Lagu itu koreografinya paling susah diantara lagu lainnya,’’ jelasnya. Berarti sama dengan Tim J, sebelumnya kepada Jawa Pos, Melody dkk mengakui kalau tarian di lagu Inochi no Tsukaimichi adalah yang paling susah. Berulang kali mereka harus mengulang latihan supaya kompak.
Beruntung, tim kenkyuusei tersebut sudah punya senior yang pernah membawakan Pajama Drive. Jadi, mereka bisa saling curhat dan minta tips untuk menuntaskan lagu demi lagu yang mereka pentaskan. Tidak hanya soal tarian, Vieny menceritakan kalau mereka minta bantuan Tim J untuk menghayati tiap lagu.
Mereka tidak hanya mencoba untuk menampilkan nyanyian dan tarian tanpa celah, tapi juga ingin menunjukkan ekspresi ditiap lagunya. Supaya lagu yang dibawakan tidak kosong. ’’Kami juga minta pendapat saat MC, topik apa yang cocok untuk dibawakan,’’ tuturnya.
Rona Anggraeni menambahkan, kesulitan lainnya adalah saat membawakan unit song. Lagu yang hanya dibawakan oleh beberapa member itu diantaranya Tenshi no Sippo (ekor malaikat), Pajama Drive, Junjou Shugi (Prinsip Kesucian Hati), Temodemo no Namida (Air Mata Perasaan yang Tak Tersampaikan), dan Kagami no Naka no Joan Da Arc (Joan of Arc di Dalam Cermin).
Baginya, layak disebut sulit karena butuh chemistry saat membawakan. Tidak boleh asal karena jeleknya penampilan bisa langsung kelihatan. Malah, mereka sepakat menyebut unit song sebagai refleksi dari jiwa dan kemampuan mereka sebenarnya. ’’Tidak hanya chemistry, tapi ekspresinya harus dapat,’’ terangnya.
Nah, setelah penampilan kemarin malam, member kenkyuusei JKT48 itu berjanji untuk terus memberikan yang terbaik. Termasuk berusaha menghilangkan rasa grogi yang masih kentara. Mereka tidak ingin kalah dengan para seniornya di JKT48 yang kini sudah berganti set list Renai Kinshi Jourei (Aturan Anti Cinta).
(dim)