BINTUHAN,BE – Pada APBD tahun anggaran 2012 lalu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispenbud) Kaur mengalokasikan dana sebesar Rp 90 juta untuk pengadaan motor pintar. Rencananya sarana pendidikan ini dapat menunjang sejumlah kebutuhan menyampaikan materi pendidikan kepada sekolah yang terletak didaerah terpencil.
\"Kita sebenarnya sudah ingin melakukan lelang, namun karena anggaranya kurang memungkinkan, kemudian juga hanya 5 unit yang sudah ada belum maksimal, sehingga lebih baik memaksimalkan kendaraan yang sudah ada dahulu,\" ujar Kadispenbud Kaur M Daud Abdullah SPd melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Medi Mursalin SPd, kemarin.
Menurut Medi, kegagalan tersebut sebenarnya yang paling fatal, akibat terjadi salah penghitungan pada anggaran. Harga setiap unit motor pintar terlalu besar dibandingkan pagu anggaran yang terploting. Setiap satu unit tersebut Rp 24 juta karena bukan motor saja tetapi ada box dan perlengkapan lainya. Sedangkan pagu yang disediakan Rp 90 juta untuk 5 unit. Padahal 5 unit tersebut anggaranya mncapai Rp 120 juta.
\"Sehingga motor pintar itu bukan hanya motornya saja, tetapi ada beberapa perlatan yang melengkapi seperti sound sistem dan alat peraga belajar mengajar lain. Setelah dihitung, pagu anggaran tidak mencukupi. Tujuannya menyampaikan materi kepada SD daerah terpencil,\" jelasnya. Namun demikian untuk tahun ini, kata Medi, akan ditindak lanjuti kembali mengingat motor pintar tersebut sangat dibutuhkan.
Terutama beberapa daerah yang masih masuk dalam katagori daerah terpencil diantaranya Kecamatan Muara Sahung, Maje dan Kecamatan Nasal. \"Rencana awal, kendaraan secara bergilir menyampaikan materi kepada sejumlah sekolah tersebut sesuai dengan jadwal. Tentunya akan dioperasikan oleh tenaga yang sudah diberikan pelatihan terlebih dahulu. Namun mudah-mudahan tahun ini jadi ditambah anggaran,\" jelasnya.(823)