BENGKULU, BE - Masalah yang dialami petani sepertinya tak akan kunjung habis. Pasalnya setelah sebelumnya para petani di Kota Bengkulu tidak mendapat bantuan pada musim tanam kali ini. Saat ini timbul masalah baru yang menimpa para petani, yaitu bibit padi yang siap mereka tanam terkena hama. \"Jenis hama ini baru dan kita belum tahu secara persis penyebabnya,\" ujar Arul Aprul (45) petani Kelurahan Surabaya.
Namun menurut Arul dugaan para petani hama ini disebabkan oleh terpaan angin yang kencang dan ditambah lagi hujan yang turun setiap harinya. Angin yang menerpa bibit-bibit tersebut membuat pucuk bibit padi menggulung dan dalam beberapa hari sudah dihinggapi ulat sehingga membuat daun padi tersebut mengering bahkan habis di makan ulat. Masalah ini telah mereka laporkan kepada aparat desa untuk diteruskan ke Dinas Pertanian Kota Bengkulu. Namun hingga kemarin, belum ada tindakan dari pihak-pihak terkait. \"Kita minta agar pihak terkait dapat memberikan solusi kepada petani untuk memecahkan masalah ini,\" tambah Arul.
Karena belum adanya tindakan terkait masalah ini, para petani di wilayah tersebut mengambil inisiatif sendiri untuk menyemprotkan pestisida ke bibit-bibit tersebut. Setelah dilakukan penyemprotan meskipun tidak berhasil secara signifikan namun upaya para petani tersebut cukup membantu, karena hama tersebut sedikit teratasi. Namun yang mereka harapkan adalah bagaimana penangan yang sebenarnya sehingga dapat mencegah masalah ini terulang di waktu yang akan datang. Dan hal tersebut tentu akan terwujud jika mendapat bantuan pelatihan atau pembinaan dari dinas terkait.
\"Karena sudah disemprot dan hamanya sudah berkurang, bibit ini kita tanam karena mengejar musim hujan yang sedang berlangsung supaya suplai air terpenuhi,\" ujar Arul. (cw2)