Awasi Jajanan Berbahaya, BPOM Gandeng DPR RI Sosialiasasi Makanan Aman

Minggu 15-11-2015,06:00 WIB

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Demi mengawasi banyaknya makan cepat saji yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Bengkulu menggandeng Komisi IX DPR RI melakukan sosialisasi mengenai makanan yang aman untuk dikonsumsi. Dalam kesempatan itu, hadir Anggota DPR RI asal Provinsi Bengkulu Elva Hartati dalam sosialisasi dengan tema \'Wujudkan Makanan Aman Melalui Komunikasi Informasi Edukasi Berbasis Masyarakat\' di ruang pola Bappeda Provinsi Bengkulu, Sabtu (14/11/2015). \"Hari ini BPOM mengadakan sosialisasi tentang makanan jajanan anak sekolah. Kita ketahui beberapa hari yang lalu ada kejadian keracunan. BPOM mengundang saya, para pedagang, PKK, Karang Taruna, pemerintahan daerah dan SKPD terkait agar masyarakat tahu bahwasanya jajanan anak sekolah bagaimana yang baik dan obat tradisional dan alat kosmetik. Itulah acara ini kami adakan,\" terang Politisi asal PDIP ini. Lanjut Elva, selain sosialisasi dirinya juga terus melakukan pengawasan langsung terhadap kinerja dari BPOM \"Ya harus kita kan menjalankan tugas pengawasan. Kita menmgawasi kinerja BPOM,\" tambahnya. Sementara itu, Kepala BPOM Provinsi Bengkulu Arnold Sianipar mengatakan, dalam upaya pengawasan terhadap makan dan obat-obatan, BPOM selalu melakukan evaluasi sebelum beredar di masyarakat. Kemudian setelah beredar BPOM juga terus melakukan pengawasan. Dan terakhir melakukan komunikasi informasi edukasi ke masyarakat. \"Nah di situlah kami perlu mengedukasi masyarakat sehingga masyarakat selaku konsumen cerdas dalam hal memilih produk-produk yang akan mereka konsumsi dan mereka beli. Itulah yang kami lakukan kemarin dan hari ini di Kota Bengkulu,\" ujar Arnol yang baru 2 minggu menjabat sebagai Kepala BPOM Provinsi Bengkulu. Selain melakukan sosialisasi dikatakan Arnold, BPOM akan terus melakukan pengawasan rutin terhadap makanan dan obat-obatan yang beredar di Provinsi Bengkulu. BPOM Uji Sampel Bakso Beracun di Bengkulu Tengah Mengenai kasus keracunan bakso di Kabupaten Bengkulu Tengah tengah menguji sampel makan tersebut di laboratorium BPOM. \"Keracunan tersebut adalah keracunan luar biasa karena korbannya lebih dari dua orang. Mudah-mudahan dalam dua seminggu hasilnya sudah keluar,\" katanya. Namun, Lanjut Arnold sampel tersebut tidak memenuhi prosedur tetap karena makan tersebut adalah produk siap saji, Sedangkan BPOM mengawasi produk-produk olahan. \"Namun akan tetap kami bantu untuk memeriksanya,\" demikian Arnold. (Dil)

Tags :
Kategori :

Terkait