Kondisi Indonesia Kini Masih Jauh dari Cita-cita Pahlawan

Rabu 11-11-2015,14:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE – Peringatan Hari Pahlawan ke-70, digelar di seluruh penjuru tanah air, termasuk di Provinsi Bengkulu. Seperti kemarin (10/11), Pemerintah Provinsi Bengkulu, Korem 041 Gamas Bengkulu, dan Pangkalan  TNI Angkatan Laut (Lanal) Bengkulu memperingati Hari Pahlawan di lokasi berbeda. Kendati demikian, inti peringatan Hari Pahlawan itu untuk mengenan jasa para pahlawan untuk menumbuhkan kembali semangat para pahlawan dalam menumpas para penjajah. Seperti di Korem 041 Gamas, peringaran Hari Pahlawan digelar pukul 07.00 WIB di lapangan Makorem yang diikuti prajurit dan para perwira TNI dan PNS di Makorem 041 Gamas Bengkulu. Danrem 041 Gamas Kolonel Inf Gajar Budiman SIP bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam amanat Menteri Sosial RI yang dibacakan Danrem, bahwa peringatan Hari  Pahlawan  tahun ini difokuskan untuk membangun kesadaran dan ingatan kolektif seluruh bangsa Indonesia sebagai refresentasi pengakuan, penghormatan dan penghargaan dari nilai-nilai kejuangan untuk diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa pada waktu kini dan akan datang. Hari Pahlawan tahun 2015  dengan tema “Semangat Kepahlawanan adalah Jiwa Ragaku\" ini memiliki makna agar menginternalisasi jiwa semua anak bangsa agar nilai kepahlawanan terpatri dan merasuk kedalam sanubari yang paling dalam untuk meneladani sifat-sifat kepahlawanan, seperti rela berkorban, tanpa pamrih, bekerja keras, jujur, berani demi kebenaran serta patriotik. \"Saat ini bangsa Indonesia masih menghadapi tantangan persatuan, keutuhan dan produktifitas bangsa, berkembangnya faham umat beragama, berkembangnya faham radikalisme, tawuran antar kampung maupun antar pelajar, maraknya penyalahgunaan narkoba, kekerasan terhadap anak dan perempuan dan  sebagainya. Keadaan ini jauh dari apa yang dicita-citakan dan diperjuangkan oleh para pendiri bangsa yang telah mewariskan Negara Kesatuan Republik Indonesia kepada kita semua. Itu tantangan yang harus kita taklukkan dengan semangat pahlawan,\" ungkapnya. Untuk itu, ia mengaku anggota TNI dan seluruh masyarakat Indonesia menjadikan momentum ini jadikan satu langkah baru untuk membangun keyakinan dan optimisme sebagai warga bangsa untuk dijadikan landasan revolusi karakter bagi bangsa Indonesia menjadi negara maju dan bermatabat. Upacara Pemprov Sementara itu, tepat pukul 08.00 WIB dilakukan upacara yang sama di halaman Kantor Gubernur Bengkulu. Upacara ini diikuti TNI-Polri, PNS dan pelajar juga dihadiri Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (FKPD) dan para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Dalam kesempatan itu, Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah, yang bertindak selaku inspektur upacara dalam amanatnya mengimbau agar semangat kepahlawanan tidak pernah usang dalam setiap jiwa masyarakat. Sebab, semangat kepahlawanan bisa diaplikasikan sampai kapanpun. \"Semangat kepahlawanan dan patriotik ini kita aplikasikan dalam kehidupan sehari hari seperti tolong menolong, saling menghargai, serta toleransi. Sifat kepahlawanan ini harus terpatri di jiwa anak bangsa agar semangat jiwa kepahlawanan dapat diwariskan kepada pemuda penerus bangsa,\" ujarnya. Menurut Junaidi,  permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah masalah persatuan. Banyak terjadi konflik di beberapa daerah seperti tawauran antar desa, konflik agama dan konflik masyarakat. \"Para pahlawan pendiri bangsa ini seperti Soekarno, panitia sembilan BPUPKI telah mewariskan nilai-nilai luhur bangsa dalam menghadapi tantangan dan ujian di negeri ini untuk masa mendatang, seperti kemanusian yang adil dan beradab dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai luhur tersebut menjadi semangat untuk menuju negeri Indonesia yang makmur dan sejahtera,\" paparnya TNI AL Tabur Bunga di Laut Sementara itu, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Bengkulu menggelar upara peringatan Hari Pahlawan ke-70. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, upacara digelar di geladak buritan Kapal Angkatan Laut (KAL) Ratu Samban II-02-09 Lanal Bengkulu. Selain itu, prosesi tabur bunga di atas laut juga dilakukan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur. Upacara yang berlangsung di alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu tersebut dipimpin oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bengkulu Syahril Yahya sebagai Inspektur Upacara. Sementara bentindak sebagai Komandan Upacara adalah Komandan Detasemen Polisi Militer (Denpom) II/I Bengkulu Kapten CPM. Tony Teguh Widayat. Disampaikan Danlanal Bengkulu Laut (P) Muhammad Nizar Gadafi, pengorbanan pahlawan di laut tak kalah besar dibandingkan pahlawan yang ada di darat. Contohnya, Yos Sudarso, Fatahilah, Laksmana Nala dan lainnya, gugur saat peperangan di lautan. \"Karena itu, penghormatan tidak hanya dilakukan di darat saja, tapi di laut. Dengan adanya peringatan ini, ia berharap jiwa dan semangat kepahlawanan dapat kembali digelorakan oleh seluruh rakyat. Sehingga, pengorbanan para pahlawan tersebut tidak sia-sia. \"Sebagai generasi penerus, kita haru mengisi kemerdekaan,\" imbuhnya. Semangat kepahlawanan ini juga harus bergelora di jiwa anak muda dan remaja Indonesia. Sebagai generasi penerus, lanjut Gadafi, pemuda harus mengisi kemerdekaan dengan melakukan hal yang baik dan terus meningkatkan pengabdian kepada bangsa dan negara. \"Jiwa dan semangat ini harus menjadi pemicu dan cambuk untuk lebih maju. Pahlawan kita sudah rela berjuang dan berkorban untuk mendapatkan kemerdekaan, saatnya kita mengisi kemerdekaan dengan sesuatu yang baik,\" jelasnya. Melakukan apa yang baik, lanjutnya, bisa dilakukan sesuai dengan level masyarakat. Misalnya anak sekolah, ia sarankan untuk belajar yang baik sehingga dapat mengharumkan nama indonesia. \"Sekarang ini kita tidak perlu perang. Tapi berprestasi lah dalam setiap bidang kita, baik itu bidang ilmu pengetahuan, sains, olimpiade, dan lainnya. Harumkan nama Indonesia,\" jelasnya. TNI AL sendiri, kata dia, akan terus menjaga kemerdekaan ini agar tidak dirampas oleh bangsa asing. Konsen utama angkatan perang dibentuk pada tanggal 10 September 1945 oleh Presiden Soekarno ini adalah ancaman keamanan di laut China Selatan. Tak hanya itu, ilegal fishing yang dilakukan oleh asing juga menjadi konsen utama yang harus diberantas. \"Kalau ilegal fishing ada di Bengkulu pasti akan kita lakukan tindakan. Kita juga terus melakukan patroli agar hal ini tidak terjadi,\" pungkasnya. Untuk diketahui, upacara yang mengangkat tema Rela Berkorban Tanpa Pamrih, Pantang Mundur dan Percaya Pada Kemampuan Sendiri adalah Teladan Para Pahlawan, dihadiri dihadiri pula oleh Pemprov Bengkulu yang diwakili oleh Asisten III Sudoto, Kepolisian Daerah Bengkulu dan PT Pelindo. Tak hanya itu, tampak pula beberapa pimpinan media di Bengkulu hadir dalam upacara yang berlangsung tak sampai satu jam tersebut. Diantaranya: Deputi General Manager (GM) Rakyat Bengkulu, Pihan Pino; GM Bengkulu Ekspress, Sukatno; dan GM Radar Bengkulu, Syahbandar. Upaca yang dimulai pada pukul 08.00 WIB ini berlangsung secara khidmat. Penghormatan terhadap arwah para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan RI dilakukan di atas KAL Ratu Samban. Setelah mengheningkan cipta, Inspektur Upacara kemudian melarungkan karangan bunga ke permukaan laut. Terkahir, upacara ini ditutup dengan penaburan bunga oleh semua peserta upacara. (609)

Tags :
Kategori :

Terkait