BENGKULU, BE - Rancangan Anggaran Pendapatan Daerah Provinsi Bengkulu untuk tahun 2016 mendatang yang sudah masuk ke DPRD Provinsi Bengkulu, hanya Rp 2,18 triliun. Angka tersebut jauh dibawah pendapatan tahun 2015 ini sebesar Rp 2,24 triliun.
Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu, Sorjum Ahyan MT pun tak menampik menurunnya pendapatan daerah tersebut. Hanya saja dia berdalih masih kecilnya pendapatan itu karena banyak anggaran dari pemerintah pusat yang belum disampaikan nominalnya kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu. Jika sudah disampaikan, ia pun memperkirakan pendapatan daerah Provinsi Bengkulu 2016 jauh diangka Rp 2,18 triliun tersebut bahkan ia optimis bisa diatas APBD tahun lalu.
\"Masih ada beberapa item anggaran dari pusat yang belum masuk, diantaranya dana perimbangan, pajak rokok, dana alokasi umum (DAU) dan dana lainnya,\" kata Sorjum.
Menurut Sorjum, belum dimasukkan dana dari pusat tersebut karena pihaknya belum mendapatkan angka pasti dari kementerian keuangan, sebab, mata anggaran tersebut biasanya disampaikan kementerian keuangan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Karena angkanya belum diketahui, maka pihaknya sengaja belum memasukkannya ke dalam RAPBD yang diajukan kepada DPRD Provinsi Bengkulu untuk dibahas.
\"Kami optimis APBD kita 2016 jauh diatas APBD 2015 ini, tapi angka pastinya baru akan diketahui setelah adanya PMK nanti. Bisanya PMK itu baru turun pada pertengahan atau akhir November, maka kita tunggu saja,\" ungkapnya. Jika PMK tersebut turun pada pertengahan atau akhirnya Nobember ini, maka akan langsung dimasukkan kedalam RAPBD yang tengah dibahas oleh Badan Anggaran dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu. Sebab, anggaran dari ABPN tersebut hanya tinggal dimasukkan ke rencana penggunaan yang telah disusun sebelumnya.
Untuk diketahui, pendapatan Rp 2,18 triliun tersebut diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 717,7 miliar, dana perimbangan awal Rp 1,1 triliun, pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp 283,46 miliar. Sedangkan untuk belanja dianggarkan jauh diatas pendapatan, yakni sebesar Rp 2,23 triliun. Rinciannya, untuk belanja tidak langsung direncanakan sebesar Rp 1,08 triliun, untuk membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS termasuk kenaikan gaji 2016 dianggarkan sebesar Rp 563 miliar.
Selain itu, belanja hibah bantuan operasional sekolah (BOS) dan hibah kepada badan/lembaga/organisasi agar dan kemasyarakatan sebesar Rp 278,19 miliar, belanja bagi hasil tahun anggaran 2016 kepada kabupatan/kota se Provinsi Bengkulu sebesar Rp 227,3 miliar, bantuan keuangan kepada kabupaten/kota/pemerintah desa termasuk untuk partai politik sebesar Rp 4,9 miliar, dan belanja tak terduga yang dicadangkan untuk penanggulangan keadaan darurat dan tidak terduga lainnya sebesar Rp 9 miliar. Sementara belanja langsung yang dianggarkan terkait dengan pelaksanaan program SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu sebesar Rp 1,15 triliun.
\"Meskipun belanja lebih tinggi dari pendapatan, kita optimis dapat menutupinya setelah angka anggaran dari pusat turun ke Pemerintah Provinsi Bengkulu,\" pungkasnya.(400)