BENGKULU, bengkuluekspress.com - Tim ekspedisi kapsul waktu hari ini, Senin (12/10/2015) menjemput kapsul waktu yang berisi 7 mimpi dan harapan Bengkulu 70 tahun mendatang atau tahun 2085. Penjemputan kapsul waktu dilakukan di rumah dinas Gubernur Bengkulu dan disaksikan oleh unsur SKPD dan FKPD se-Provinsi Bengkulu, mahasiswa dan masyarakat Bengkulu.
Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa juga hadir menyaksikan penjemputan kapsul waktu di Bengkulu.
Pada kesempatan itu, 7 impian dan harapan Bengkulu dibacakan oleh 2 siswa SD MI Plus Kota Bengkulu, Habib Nejad El Faruqy dan Khalisa Putri Aqilla dihadapan tamu undangan. Berikut 7 impian dan harapan yang ditandatangani oleh Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah, Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Ihsan Fajri, Kapolda Bengkulu Brigjen Pol M Ghufron, Danrem 041 Gamas Kolonel Infantri Fajar Budiman dan Kajati Bengkulu Syahril Yahya.
1. Bengkulu mampu menjadi perekat negara kesatuan Republik Indonesia, dengan pengamalan Pancasilanya secara murni dan konsekuen. 2. Bengkulu dikelola oleh birokrat yang bersih dari korupsi kolusi dan nepotisme 3. Bengkulu memiliki jaringan infra struktur dan aksesibilitas publik terbaik 4. Bengkulu menjadi pusat pendidikan yang terbaik dengan memiliki world class university 5. Masyarakat Bengkulu yang produktif dan berdaya saing setingkat lebih tinggi diantara provinsi lainnya di Indonesia 6. Bengkulu sebagai pintu gerbang ekonomi dari kawasan barat Indonesia. Dengan terwujudnya Bengkulu sebagai daerah industri yang mengolah bahan baku dari Bengkulu dan daerah sekitarnya. 7. Masyarakat Bengkulu yang religius dan harmonis dengan ekosistem.
Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah berharap 7 mimpi yang disimpan dalam kapsul waktu tersebut benar-benar dapat terwujud dengan kerja keras dari seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu.
\"Saya tidak ingin itu hanya mimpi tapi terealisasi,\" harapnya.
Kapsul waktu tersebut akan dibuka pada tahun 2085 secara nasional. Bengkulu merupakan provinsi kedelapan yang disinggahi oleh kapsul waktu. Selepas dari Bengkulu, kapsul waktu ini akan dibawa ke Bangka dan Lampung, hingga berjalan terus dan berakhir di Papua. (Dil)