Wagub Lepas Peserta Paduan Suara Gereja

Senin 28-09-2015,11:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Wakil Gubernur Bengkulu Sultan Bakhtiar Najamuddin, Sabtu malam (26/9) kemarin melepas 133 orang peserta lomba paduan suara gerejawi (Pesparawi) Provinsi Bengkulu yang akan berangkat ke Ambon untuk mengikuti lomba yang akan berlangsung 2-12 Oktober nanti.  Pelepasan secara simbolis ini berlangsung di GBI Mega Mall Bengkulu yang dihadiri Kakanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, Dr H Suardi Abbas SH MH, Pembima Kristen Kanwil Kemenag Provinsi,  Nurma Lumban Siantan, Ketua Pengadilan Tata Usaha Bengkulu, Heni Putuhesan serta masyarakat nasrani lainnya. Dalam sambutannya, Wagub berharap rombongan Pesparawi tersebut dapat mengharumkan nama Provinsi Bengkulu, karena mereka merupakan perwakilan dari Provinsi Bengkulu. “Berikan yang terbaik agar bisa mengharumkan nama Bengkulu. Pesan saya, jaga kekompakan, kebersamaan dan kedisiplinan untuk mendapatkan hasil lomba yang optimal,\" pesan Sultan. Selain itu, Sultan juga mengajak umat Kristiani itu untuk selalu memperkecil perbedaan sehingga kerukunan antar umat selalu terjaga dengan baik. Sebab, bila kerukunan beragama sudah terganggu, maka masalah akan bermunculan dan itu dapat mengganggu keamanan dan ketertiban kehidupan beragama dan berbangsa. “Saya tidak ingin antar umat beragama terpecah belah, meski memang jumlah penganut agama Islam yang dominan di Provinsi Bengkulu, namun bukan berarti agama lainnya diabaikan dan dimarginalkan,” kata Wagub. Diakuinya, sejak Indonesia merdeka hingga saat ini kerukunan beragama khususnya di Provinsi Bengkulu terjaga dengan baik dan bisa hidup berdampingan dengan damai dan tentram. “Kita harus tetap menjaga tenggang rasa dan toleransi antar umat ini.  Kerukunan antar beragama inilah satu kondisi dimana semua kalangan sangat menginginkan hal ini akan terus terjadi,” jelasnya. Menurut Sultan, dengan teguhnya kerukunan antar umat beragama, apapun program pemerintah yang sudah direncanakan akan sangat mudah direalisasikan. Mengingat kunci awal dalam pembangunan adalah kondisi yang aman dan kondusif. “Kalau masyarakat antar umat tidak rukun, bagaimana pemerintah mau menjalankan program-programnya, nanti habis waktu hanya untuk menciptakan kerukunan beragama,” kata Sultan lagi. Cagub bernomor urut 2 ini  mengungkapkan bawa kerukunan yang harus dipertahankan tidak hanya antar umat beragama saja, tetapi juga antar suku, bahasa, ras, golongan adat dan budaya. “Jika nanti saya ditakdirkan untuk menjadi gubernur Bengkulu. Saya bukan gubernur suku Serawai atau Rejang saja, tetapi gubernur yang berdiri diatas semua golongan,” tutupnya. (400)

Tags :
Kategori :

Terkait