310 Jamaah Haji Tewas, 410 Luka

Jumat 25-09-2015,08:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) memastikan adanya jamaah asal Indonesia meninggal dunia dalam tragedi melempar jumroh di Mina, di Jalan Aran 204 sekitar pukul 7.05 waktu Arab Saudi. Berdasarkan informasi yang diterima Kemenag dari pemerintah Arab saudi, sebanyak 310 jemaah wafat dan sebanyak 410 jemaah luka berat ringan. Data jemaah haji Indonesia yang tewas terus bertambah. Kini terdata ada 3 jemaah haji Indonesia yang tewas. \"Sampai pukul 16.00 waktu Arab Saudi dapat diidentifikasi 3 WNI jemaah haji meninggal akibat musibah Mina,\" kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, tadi malam. Retno memaparkan dua identitas jemaah yang meninggal sudah terkonfirmasi. Namun satu lagi belum terkonfirmasi. Menag Lukman Hakim mendapat data yang sama dan sudah membenarkan. Sementara itu Direktur Penyelenggaraan Haji Dalam Negeri Direktorat Jendral Penyelenggaraan dan Umroh (Ditjen PHU) Kemenag, Ahda Barori membeberkan sampai sekarang sudah sebanyak 310 jemaah dinyatakan wafat dan sebanyak 410 jemaah mengalami luka berat dan ringan. Untuk itu, Ahda menuturkan, Kemenag telah mengintruksikan kepada para petugas haji Indonesia baik yang berada di lapangan dan Rumah Sakit (RS) di Mina, agar mendapatkan klarifikasi tentang identitas jemaah haji yang wafat dan luka-luka, akibat insiden berdesak-desakan di jalan 204 menuju Jamarat. \"Insiden tersebut diperkirakan terjadi pada pukul 07.05 WAS (waktu Arab Saudiu). Di jalan 204 menuju jamarat, sangat padat jalannya, dan tiba-tiba arus berhenti. Tidak satu pun orang tahu kenapa berhenti itu, sementara dorongan dari belakang begitu kuat, sehingga ada yang terinjak dan seterusnya,\" jelas Ahda. Sementara itu, Kasubag Informasi Haji Direktorat Penyelenggaraah Haji dan Umroh (Ditjen PHU) Kemenag, Affan Rangkuty ketika dikonfirmasi Radar Pena membenarkan, adanya satu jamaah asal Indonesia meninggal dunia dalam tragedi melempar jumroh di Mina, di Jalan Aran 204 sekitar pukul 7.05 waktu Arab Saudi. \"Benar, nama dan identitas korban sedang ditelusuri. Kita sedang tunggu firm dulu. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak begitu lama akan segera disampaikan identitas dan kloter asal jamaah haji tersebut,\" kata Affan. Untuk saat ini, lanjut dia, tim PPIH sudah turun di tempat kejadian peristiwa (TKP) dan juga  di RS Mina Al-Jisr, tempat  banyak korban dievakuasi ke rumah sakit tersebut. \"Pak menteri juga turun langsung untuk mengecek ke lapangan,\" terangnya. Affan menuturkan peristiwa terjadi ketika jamaah akan melakukan lontar Jumrah Aqabah. Menurut Affan, jalan Arab 204 adalah jalan yang  tidak biasa digunakan jamaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid. Jalan yang biasa mereka gunakan adalah jalan King Fahd. Jalan Arab 204 terletak di  sebelah kiri jalan King Fahd. \"Jadi lokasi kejadian bukan berada pada  jalur yang biasa ditempuh jamaah haji Indonesia,\" jelas dia. Masih kata Affan, jamaah haji Indonesia di Mina terbagi dalam  dalam 52 maktab, 45 maktab di Harratul Lisan (Mina), 7 maktab di Mina Jadid. Jamaah yang tinggal di Harratul Lisan  tidak akan melalui jalur Arab 204, tapi melalui terowongan muashim ketika akan ke Jamarat.  \"Jadi sangat kecil sekali untuk terjadinya korban yang lebih banyak,\" tegas dia. Lebih lanjut, mantan Aktivis pengurus HMI Sumatera Barat itu mengungkapkan bahwa peristiwa diduga terjadi karena adanya jamaah yang akan melakukan jumrah Aqabah tiba-tiba terhenti di jalan Arab. Karena terhenti, jamaah yang berada pada barisan belakang mendorong jamaah yag di depan sehingga berdesakan dan banyak perempuan dan orang tua yang jatuh menjadi  korban. \"Kita terus berkoordinasi  tidak hanya dengan petugas PPIH di lapangan, tapi juga dengan Difa Madani atau semacam badan penanggulangan bencana Arab Saudi untuk mendapatkan informasi yang lebih up to date, khususnya pada  wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau PPIH,\" urainya. Affan menilai, pihak PPIH Arab Saudi sudah sejak awal mengantisipasi kepadatan jamaah yang akan melempar jamarat dengan mengeluarkan larangan untuk melontar jumrah aqabah pada pukul 8.00 - 11.00 tanggal 10 Dzulhijjah. Sebab saat itu adalah waktu di mana jamaah ramai-ramai pergi ke Jamarat untuk melontar jumrah. \"Sementara 11-12 Djulhijjah, jamaah haji Indonesia diimbau untuk tidak melontar jumrah mulai pukul 13.00 - 16.00,\" tukas dia. Kepala Daker Makkah, Arsyad Hidayat menegaskan, beredarnya informasi yang berkembang melalui pesan berantai yang menyebutkan angka korban mencapai 32 orang berikut daftar namanya adalah tidak benar dan tidak valid. \"Kita minta informasi terkait pemberitaan tersebut segera ditarik dan tidak disebarluaskan,\" ujarnya. Bahkan, korban hingga mencapai angka 39 orang juga hanya hoax. \"Kita mohon kerjasama seluruh media untuk tidak memberitakan hal tersebut.  Update  informasi terkait Peristiwa Mina, silahkan komunikasikan dengan  media center haji,\" tegas dia. Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Arab Saudi juga bergerak cepat dengan mengumpulkan informasi tentang korban tragedi di Jalan 204 Mina yang menewaskan ratusan jemaah haji. Dari informasi yang dihimpun Kedubes RI, belum ada jemaah haji asal Indonesia yang menjadi korban jowa dalam tragedi jelang lempar jumroh itu. \"Sebagian besar korban adalah jemaah dari Mesir dan Afrika,\" ujar Wakil Duta Besar RI untuk Arab Saudi Sunarko. Saat ini jumlah korban jiwa diperkirakan 310 orang. Sedangkan korban luka-luka lebih dari 410 orang. Meski demikian Konsul Jenderal RI Jeddah dan Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Riyadh ada di lokasi untuk membantu pengecekan ke rumah sakit di Mina guna mengetahui ada tidaknya korban dari WNI. \"Sampai saat ini telah dicek ke rumah sakit Mina dan belum ditemukan WNI jadi korban,\" ujar Sunarko.(**)

Sejumlah Kasus Insiden Fatal di Mina 1. 2 Juli 1990 Sebanyak 1.426 jamaah meninggal karena berdesak-desakan dan terinjak di dalam terowongan Al Maaisim. Kejadian terkenal dengan sebutan tragedi terowongan mina. 2. 23 Mei 1994 Sebanyak 270 jamaah haji meninggal saat menjalankan prosesi melempar jumrah di Mina. 3. 15 April 1997 Sebanyak 343 jamaah meninggal dan ada sekitar 1.500 jamaah lainnya luka-luka akibat kebakaran hebat tenda di Mina. 4. 9 April 1998 Sebanyak 118 jamaah meninggal dan 180 lainnya terluka dalam insiden melempar jumrah di jembatan Jamarat 5. 5 Maret 2001 Aktivitas melontar jumrah di Mina kembali memakan korban 35 jamaah haji meninggal. 6. 1 Februari 2004 Sebanyak 251 jamaah haji meninggal dan 244 jamaah lainnya terluka saat melakukan lempar jumrah. Insiden ini terjadi karena lemparan batu dan berdesakan. 7. 12 Januari 2006 Sebanyak 346 jamaah meninggal dan 289 jamaah lainnya terluka saat melakukan lempar jumrah di jembatan Jamarat. Setelah ada insiden ini, jembatan Jamarat direnovasi menjadi beberapa lantai demi keselamatan jamaah. 8. 24 September 2015 (masih simpang siur) ada sekitar 310 lebih jamaah haji meninggal karena berdesakan di jalan menuju lempar jumrah. Sumber : dari berbagai sumber

Tags :
Kategori :

Terkait