\"Mengenai persaingan pasar bebas, kita hanya mengikuti pemerintah pusat dan pemerintah pusat sendiri pasti sudah menyiapkan bekal agar pasar bebas ini tidak terlalu merugikan masyarakat Indonesia,\" kata Junaidi usai menghadiri sidang paripurna di DPRD Provinsi Bengkulu, kemarin.
Menurutnya, baik pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi Bengkulu dan kabupaten/kota sudah melakukan persiapan sejak dini. Salah satunya dengan mendirikan sekolah menengah kejuruan (SMK). Sekolah tersebut sengaja dibangun dengan tujuan untuk mencetak generasi muda yang terampil atau memiliki keterampilan di bidangnya. Keterampilan tersebut bisa digunakan untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri, seperti berwiraswasta, berniaga dan lainnya.
\"Kalau genarasi muda kita menekuni jurusannya dibangku SMK, pasti sudah memiliki keterampilan. Karena di SMK itu memang dididik dan dilatih untuk banyak praktik ketimbang teori,\" jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, persiapan langsung yang tengah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu adalah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Izin Memperkerjakan Tenaga Asing (IMTA) bagi semua perusahaan yang ada di Provinsi Bengkulu.
Dalam Raperda itu akan diatur kriteria pekerjaan yang boleh menggunakan tenaga kerja asing, seperti tenaga ahli yang tersedia di Bengkulu. Sedangkan untuk mengisi posisi yang bersifat umum, maka wajib menggunakan putra-putri daerah Provinsi Bengkulu.
\"Sepanjang putra-putri kita ada yang mampu melaksanaan pekerjaan itu, maka selama itu pula perusahaan tersebut dilarang untuk merekrut tenaga kerja asing. Dan tenaga kerja asing itu juga tidak bisa bekerja secara cuma-cuma, melainkan mereka diwajibkan memberikan kontribusi berupa retribusi kepada daerah,\" paparnya. Pun begitu, gubernur tetap mengimbau kepada generasi muda Provinsi Bengkulu untuk mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin. Salah satu bentuk menyiapkan diri adalah dengan memperbanyak keterampilan di berbagai bidang.
\"Tidak hanya generasi muda, tapi bagi pelaku usaha kecil dan menengah juga harus meningkatkan kemampuannya. Karena persaingan bebas ini memang dituntut adalah skil masing-masing individu,\" tukasnya. (400)