Ekonom se-Indonesia Berkumpul di Bengkulu, Bahas Ekonomi Lokal Hingga Dunia

Kamis 03-09-2015,10:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Para dekan ekonomi dan bisnis perguruan tinggi  dari semua provinsi di Indonesia, Telkom dan Kemenristekdikti, mulai malam tadi berkumpul di Bengkulu.  Ekonom yang tergabung dalam Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) ini hadir di Bengkulu dalam rangka menggelar pleno ke 9 tahun 2015, karena tahun ini Bengkulu terpilih sebagai tuan rumah, dan malam tadi  mereka ramah tamah dengan Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah di Gedung Daerah Provinsi Bengkulu. Dalam sambutannya, Ketua AFEBI  Yoga Efendi mengungkapkan, pleno ke 9 di Bengkulu ini akan berlangsung hingga Jumat (4/9) besok dengan membahas berbagai persoalan ekonomi, baik yang terjadi di Provinsi Bengkulu, di Indonesia hingga internasional. Kondisi inipun dinilai tepat karena kondisi ekonomi secara dunia saat ini tidak berpihak kepada rakyat kecil. \"Tujuan utama kita adalah memperkuat tali silaturahmi,   namun dibalik itu ada hal yang sangat penting yang harus kita lakukan, yakni mengkaji perekonomian saat ini,\" katanya. Hasil dari pembahasan ekonomi di Bengkulu ini nanti akan disampaikan kepada pemerintah daerah dan pusat untuk diterapkan untuk menstyabilkan kondisi ekonomi yang memburuk saat ini. \"Jadi kami minta semua peserta Pleno ke 9 ini nanti yang terdiri dari  para dekaan fakultas ekonomi, anggota AFEBI dan pihak terkait lainnya untuk berkontribusi mencarikan solusi atau mengkaji masalah perekonomian ini. Sebab, jika tidak segara kita bantu mencarikan solusinya, maka kondisinya akan semakin gawat,\" ujarnya. Sementara itu, Ketua Panitia Pleno yang juga Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Lizar Alfansi mengatakan, untuk mengkaji masalah ekonomi tersebut tidak hanya dilakukan  oleh AFEBI, melainkan akan menghadirkan peneliti dari Bank Indonesia  untuk menganalisa apakah yang terjadi di Indonesia saat ini benar-benar terjadi krisisi atau hanya karena pengaruh politik yang tidak sehat belakangan ini. \"Kita juga akan menandatangi MoU dengan dekan ekonomi seluruh Indknesia dan Telkom. Dan besok (hari,red)  akan dilaksanakan sidang pleno seharian penuh membahas ekonomi ini,\" terangnya. Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah dalam sambutannya berharap ada kajian khusus untuk Provinsi Bengkulu  membukyti bahwa Bengkulu ini apakah benar provinsi termiskin di Sumatera atau tidak. Sebab, isu memang demikian, namun belum ada fakta dan datanya. \"Orang banyak mengatakan Provinsi Bengkulu adalah provinsi termiskin se Sumatera, apakah rill seperti itu? Tapai datanya darimana, saya tidak tahu,\" ujarnya. Jika pun ada data kongkrit yang menyebutkan terbukti termiskin, lanjutnya, maka PR bagi semua masyarakat, penyelenggara pemerintah Provinsi Bengkulu, akademisi dan pemerintah pusat untuk menyelesaikannya. \"Dari sidang pleno AFEBI ini kita harap sumbangan pemikiran untuk kemajuan Bengkulu dan Indonesia umumnya, khususnya dibidang perekonomian. Karena saya sejak 1 tahun lalu sering ditanyakan oleh masyarakat mengenai turunnya harga karet dan sawit. Karena itu saya berharap apa yang dilakukan AFEBI ini selama 3 hari kedepan ini benar-benar membuka wawasan kita sehingga bisa mengatasi masalah gentingnya perekonomian ini,\" harapnya.(400)

Tags :
Kategori :

Terkait