JAKARTA - Mahasiswa Institut Sepuluh November (ITS) membuktikan bahwa motor listrik jauh lebih irit daripada menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Selain hemat biaya, listrik sebagai energi terbarukan juga ramah lingkungan ketimbang BBM yang menghasilkan polutan.
Mahasiswa ITS yang ikut merancang motor listrik, Grangsang Sotyaramadhani mengatakan, moda transportasi kreasinya itu mampu melaju sejauh 60 kilometer dalam sekali pengisian daya selama 1,5 jam. \"Kecepatannya bisa sampai 100 km/jam,\" katanya saat berbincang dengan media ini di acara Indonesia International Motor Show (IIMS), Jakarta, Kamis (20/8).
Menurutnya, motor listrik memang jauh lebih hemat hingga 200 persen dibandingkan BBM. Dalam hitungannya, motor listrik dengan baterai 1,9 kWh itu hanya butuh waktu 1,5 jam sekali mengisi daya. Sementara tarif dasar listrik (TDL) untuk rumah tangga yang terbesar 6.600 VA+ itu seharga Rp 1.524 per kWh.
Artinya, motor listrik membutuhkan sebesar 2,85 kWh (1,5x1,9). Uang yang harus dibayarkan ke PLN adalah Rp 4.343.
Dengan biaya sebesar itu, motor listrik buatan mahsiswa ITS itu bisa menempuh jarak hingga sejauh 60 kilometer. \"Ini kita pakai TDL yang paling besar lho (6.600 VA+), kalau pakai lebih kecil, biaya kWh PLN bisa lebih kecil lagi,\" katanya.
Nah, sekarang jika dibandingkan dengan harga BBM jenis premium yang kini Rp 7.400 per liter, motor bertenaga listrik jelas masih jauh lebih murah. \"Belum tentu satu liter bisa melaju sejauh 60 kilometer. Jadi murah mana, Rp 4.343 atau Rp 7.400?\" ujar mahasiswa teknik mesin itu.
Grangsang menegaskan bahwa timnya sangat optimistis motor listrik yang dipajang di IIMS 2015 itu bisa bersaing dengan produk serupa buatan mancanegara. \"Ya sekitar Rp 20 juta lah. Produk dari Italia saja harganya kisaran Rp 40 juta, Amerika sudah ratusan juta,\" imbuhnya.
Motor listrik seberat 11 kilogram itu juga dilengkapi dengan cooling system. ?Desain casing-nya terbuat dari aluminium serta menggunakan microcontroller 75 MHz, Cortex M3 Real Time Operating System. (fab/jpg)