JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta berharap peringatan kemerdekaan RI ke-70 kali ini bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk merefleksikan kekuatan dibidang pertahanan. Menurutnya, Indonesia harus menjadi negara yang kuat di bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, serta pertahanan dan keamanan.
\"Indonesia yang kuat pertahanannya bukan untuk menjadi ancaman bagi bangsa lain, tetapi untuk kesejahteraan bangsa sendiri dan agar Indonesia dihormati oleh bangsa-bangsa tetangga dekat maupun jauh sambil berkontribusi dalam memelihara perdamaian dunia sebagaimana amanah UUD 1945,” kata Sukamta kepada wartawan, Rabu (5/8).
Politikus PKS itu menambahkan, pentingnya Indonesia merefleksikandiri dalam peringatan kemerdekaan itu demi memperbaiki kekuatan pertahanan bangsa. Dengan semangat kemerdekaan, katanya, Indonesia harus terus meningkatkan power index.
“Mudah-mudahan tahun 2016 kita masuk sepuluh besar dan pada tahun 2024 bertengger di lima besar dunia dari saat ini pada peringkat ke-12 dengan power index 0.5231 versi Global Fire Power Military tahun 2015,” ungkapnya.
Untuk mencapai itu, lanjutnya, ada 3 hal yang perlu ditingkatkan. Yakni sumber daya manusia alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan anggaran. Menurutnya, personel TNI yang mencapai 400 ribu prajurit memiliki kemampuan tempur cukup baik. Kemampuan itu juga masih ditunjang dengan keberadaan pasukan elite di masing-masing matra.
“Ini jadi kebanggan tersendiri. Tapi jangan terlena, kita harus terus meningkatkan kuantitas dan kualitasnya,\" ujarnya.
Sedangkan dari sisi alutsista dan anggaran pertahanan, wakil rakyat dari daerah pemilihan Yogyakarta itu menjelaskan, TNI memiliki program rencana strategis (renstra) dengan 3 tahapan. Yaitu renstra tahap I (2005-2009), renstra tahap II (2010-2014) dan renstra tahap III (2015-2019).
\"Anggaran untuk renstra tahap II meningkat 100 persen dari tahap I. Sedangkan untuk tahap III anggaran meningkat hampir 100 persen,” ungkapnya.
Selain itu kata Sukamta, TNI juga mengagendakan program untuk mencapai minimum essential forces (MEF) melalui tiga tahapan. Yakni MEF tahap I (2010-2014), MEF tahap II (2015-2019) dan MEF tahap III (2020-2024).
\"Kalau SDM, alutsista dan anggaran terus kita tingkatkan baik kuantitas dan kualitasnya melalui program Renstra dan MEF ini, saya yakin kita bisa masuk menjadi lima besar kekuatan militer dunia pada tahun 2024,\" pungkasnya.(fas/jpnn)