BENGKULU, BE - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) hari ini (15/7) akan memutuskan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu yang akan diusung untuk maju Pilkada 9 Desember mendatang. Kesepakatan mengenai pasangan cagub dan cawagub tersebut akan diambil melalui rapat pleno DPP PDIP yang rencananya akan dipimpin langsung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri. \"Jika tidak ada kendala, besok (hari ini), DPP akan menggelar rapat pleno memutuskan pasangan cagub dan dan cawagub untuk Provinsi Bengkulu dan beberapa provinsi lainnya yang juga melaksanakan Pilkada Gubernur,\" ungkap Ketua DPD PDIP Provinsi Bengkulu, Hj Elva Hartati Murman MM kepada BE, kemarin (14/7). Siapa yang bakal diputuskan DPP PDIP? Elva bersikukuh menyatakan yang paling berpeluang tetap Sultan Bachtiar Najamuddin. Sebab, dari sejumlah beberapa nama bakal calon gubernur yang diusul dan dipanggil belakangan, seperti Imron Rosyadi dan Bando Amin C Kader, hanya Sultan yang diberikan surat tugas oleh DPP. Surat tugas tersebut berisikan menugaskan Sultan untuk mendapatkan wakilnya dari internal PDIP dan partai pengusungnya. Kecuali hingga rapat pleno siang ini Sultan tak mampu melaksanakan tugasnya, maka besar kemungkinan PDIP akan melabuhkan dukungannya kepada kandidat calon gubernur lainnya. \"Kalau sampai saat ini kecenderungannya lebih besar kepada Sultan, bahkan persentasenya sudah mencapai 90 persen. Kecuali sampai besok (hari ini,red) Sultan tak mampu mendapatkan calon wakil dari PDIP dan tidak mendapatkan dukungan dari partai lain, baru akan beralih ke kandidat lain,\" bebernya. Disinggung mengenai peluang calon gubernur incumbent Junaidi Hamsyah, Elva mengaku peluangnya sangat kecil, meskipun ia masih inten melakukan komunikasi dengan petinggi-petinggi partai di DPP. Yang jelas, kata Elva, jika Junaidi masih diinginkan oleh DPP, tidak mungkin DPP memintanya untuk mengusulkan 2 nama baru pada Minggu (12/7) lalu. dirinya sebagai Ketua DPP langsung menindaklanjutinya dengan mengusulkan Sultan B Najamuddin dan Imron Rosyadi. Untuk kandidat calon wakilnya juga ditambah 1 orang atas nama Iswan Setiawan, kader PDIP Provinsi Bengkulu yang berasal dari Rejang. Sedangkan nama Dadang Mishal Suud tetap bercokol di posisi pertama kandidat calon wakil gubernur dari PDIP. \"Yang jelas apa yang saya sampaikan ini bukan manuver politik, jika ada pihak lain yang tidak mempercayainya, ya silahkan saja tapi jika apa yang saya sampaikan ini adalah benar, maka jangan berkecil hati ini,\" bantahnya. Selain itu, peluang Bando Amin untuk mendapatkan PDIP juga kecil, meskipun Senin (13/7) kemarin, Bando juga dipanggil DPP. Pemanggilannya masih berkaitan dengan pencalonan gubernru dan wakil gubernur ini. \"Patokan saya hanya surat tugas yang dikeluarkan langsung DPP, jika tidak mendapatkan surat tugas tersebut, maka kecil kemungkinan akan diusung oleh partai kami,\" pungkasnya.
Junaidi Ketemu Sekjen PDIP Dibagian lain, Ketua Tim Pemenangan Junaidi Hamsyah, Muspani SH masih belum percaya dengan pernyataan Elva Hartati. Ia bahkan menuding pernyataan Elva tersebut hanya manuver politik untuk membuat kandidat yang mendaftar di PDIP dan sudah mengikuti semua rangkaian seleksinya, berdebar-debar. Muspani mengaku hubungan Junaidi Hamsyah dengan DPP PDIP hingga kemarin berjalan dengan baik, bahkan malam sebelumnya (Senin malam,red), Junaidi bertemu langsung dengan Sekjen DPP, Hasto Kristianto, dan belum ada tanda-tanda Sekjen akan merekomendasikan nama lain, selain Junaidi Hamsyah. \"Pak gubernur sudah ketemu Sekjennya dan tidak disampaikan bahwa PDIP akan menolaknya, karena itu kami masih optimis belum ada perubahan dengan PDIP, hanya tinggal menunggu Ibu Megawati untuk membahas calon wakilnya. Posisi Pak Junaidi tetap diperioritaskan, dan tidak ada kandidat lain,\" ungkap Muspani. Terkait surat tugas yang diberikan kepada Sultan, Muspani mengaku tidak mau mempermasalahkannya. Ia berdalih, yang dicari pihaknya adalah surat rekomendasi mengusung sebagai calon gubernur, bukan surat tugas. \"Kalau ada yang mengklaim diusung PDIP, itu diluar prosedur dan kita tidak tahu. PDIP masih ke Pak Junaidi, cuma wakilnya yang masih dibahas DPP. Kemungkinan habis lebaran dan saya kira 90 persen PDIP akan didapat Pak Junaidi,\" terangnya.
Sultan Siap Jalankan Tugas PDIP Sementara itu, Sultan B Najamuddin melalui pesan singkatnya mengaku siap menjalankan perintah dari DPP PDIP untuk mendapatkan calon wakil dari internal PDIP dan mendapatkan partai koalisi. Hanya saja ia enggan menyebutkan siapa pendampingnya dan partai apa yang sudah didapatnya. \"Saya siap menjalankan tugas dari DPP PDIP itu, dan dalam waktu dekat ini akan mendapatkan calon wakil dan partai pengusung lainnya. Sekarang belum bisa disampaikan,\" singkat Sultan.(400)