BENGKULU, BE - Menjelang pelaksanaan arus mudik hari raya Idul Fitri tahun 2015, berbagai persiapan yang dilakukan demi menjaga keamanan dan keselamatan para penumpang yang hendak menggunakan jalur darat. Salah satunya adalah dengan melakukan pengetesan atau cek urine kepada sopir dan kru mobil bus yang ada di Provinsi Bengkulu.
Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Drs HM Ghufron MM MSi melalui Direktur Lalu Lintas (Lantas), Kombes Pol Benny Ali SH SIK menyampaikan tes urine kepada sopir dan kru ini dilakukan sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban pengemudi dalam menjaga keselamatan para penumpang yang akan mereka bawa.
\"Kita melakukan cek urine ini bukan untuk mencari kesalahan. Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kita agar para pengemudi terbebas dari narkoba dan zat berbahaya yang akan berdampak keselamatan berlalu lintas. Intinya kita secara bersama-sama mengecek seluruh kesiapan arus mudik,\" terang Dirlantas, saat mengecek langsung kesiapan masing-masing perusahaan transportasi angkutan darat di Kota Bengkulu, Rabu (8/7) kemarin.
Pantauan BE, dalam pengecekan kemarin, Dirlantas yang didampingi oleh Sekretaris Dishubkominfo Provinsi Drs Sanuludin, Kabid Dokes Polda Bengkulu, perwakilan Jasa Raharja dan Organda. Rombongan mengecek langsung kelengkapan setiap bus yang yang akan digunakan. Dimulai dari PO SAN di kawasan Kelurahan Rawa Makmur, PO Sriwijaya di terminal Sungai Hitam hingga ke loket PO Putra Raflesia yang berlokasi di Jalan P Natadirja Km 6,5 Kota Bengkulu.
Selain itu, kesempatan ini dimanfaatkan untuk melakukan tes urine kepada para pengemudi bus masing-masing perusahaan. Dan dari pengambilan sampel secara acak, 9 orang dari PO SAN, 3 orang dari PO Sriwijaya dan 5 orang dari PO Putra Rafflesia. Semuanya dinyatakan negatif dan terbebas dari zat berbahaya dan narkotika.
Lanjut Dirlantas, mengingat puncak arus mudik lebaran yang tinggal menghitung hari. Ditlantas Polda dan Satlantas Polres dijajaran Polda Bengkulu mengaku siap untuk mengamankan semua jalur mudik, baik yang hendak masuk maupun keluar dari Provinsi Bengkulu. Dimulai dari perbatasan Kaur-Lampung, Mukomuko-Padang dan perbatasan Lubuk Linggau.
\"Memang terdapat beberapa penggalian jalan yang dianggap titik rawan Lakalantas. Disana kita sudah siapkan pos serta imbauan sebagai peringatan. Kita juga akan melaksanakan operasi Ketupat Nala dan telah dibentuk sebanyak 35 Posyan (pos pelayanan) dan Pospam (pos pengamanan),\" tambah mantan Kapolsek Gading Cempaka itu.
Dilarang Naikan Penumpang di Jalan
Sementara itu, Sanuludin yang turut hadir menuturkan, bahwa puncak lebaran pada angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) diperkirakan akan terjadi pada H-3 dan H+3 lebaran. Sedangkan pada angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) diperkirakan terjadi pada H-1 dan H+1 lebaran. Menanggapi hal ini, ia telah mengintsruksikan kepada setiap bus untuk tidak menerima penumpang yang tidak melalui loket resmi.
\"Setiap bus tidak diperkenankan untuk melayani atau menaikan penumpang saat di jalan raya, terutama di daerah yang tergolong sepi. Hal ini dimaksud untuk mencegah pelaku kejahatan untuk beraksi. Jika mencium adanya indikasi kejahatan, silahkan sampaikan kepada anggota kepolisian yang sedang bertugas. Selain itu, kepada penunmpang hendaknya tak menggunakan perhiasan yang mencolok saat akan mudik,\" terang Sanuludin.
Direktur marketing PO SAN Bengkulu, Kurnia Lesandri menegaskan akan mengikuti semua peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam mensukseskan perayaan lebaran. Ia memastikan akan memberikan pelayanan maksimal kepada para pengguna jasa (pemudik,red).
\"Saat ini kita telah menyiapkan 53 armada yang siap untuk beroperasi dengan fasilitas yang terjamin. Selain itu, kita juga menyediakan pos pengawasan bagi para sopir dan kru jika mereka terbukti melakukan pelanggaran, kita akan berikan sanksi tegas berupa pemecatan,\" pungkas Lesandri.(135)