Putra Terbaik Bengkulu Meninggal Dunia
Sosok Pekerja Keras, Kaya Ide dan Gagasan
Inalilahi wa\' inaillaihi rojiun. Provinsi Bengkulu kembali kehilangan putra terbaiknya. Setelah berpulangnya Asisten III Setda Pemprov Alm Drs H Zainal Abidin, dan Wabup Rejang Lebong Alm Slamet Diono meninggal beberapa bulan lalu. Kemarin, sekitar Pukul 05.00 WIB, anggota DPRD Provinsi, Heri Susanto SPd, yang juga Ketua Fraksi PAN, berpulang ke rahmatullah. Almarhum meninggal saat akan dibawa dari RS Husada Mangga Besar menuju RS Cipto Mangun Kusumo, Jakarta.
IYUD DWI MURSITO, Kota Bengkulu
KABAR duka menyelimuti seluruh lapisan masyarakat Provinsi Bengkulu. Putra terbaik Provinsi Bengkulu kembali berpulang menghadap Allah SWT. Heri Susanto SPd, anggota DPRD Provinsi Daerah Pemilihan (Dapil) Bengkulu Utara (BU) mengembuskan nafas terakhir kemarin pagi Pukul 05.00 WIB di RS Cipto Mangunkusumo dari perjalanan RS Bhakti Husada, Jakarta. Almarhum berangkat ke Jakarta, bersama Ketua DPW PAN Provinsi Helmi Hasan, sekitar Jum\'at lalu, dalam rangka menjalankan tugas partai dan selaku anggota DPRD Provinsi.
Salah satu agendanya di Jakarta adalah mengurusi proses pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Bengkulu 2012-2017. Setelah urusannya selesai, almarhum berniat melakukan check up dan istirahat beberapa hari di Jakarta. Karena, pria yang akrab dipanggil Mas Heri itu, pernah operasi bypass jantung sekitar 2 tahun lalu. Kondisi yang bugar dan segar, serta tidak ada firasat apapun, Helmi Hasan yang bersamanya, pulang lebih cepat pulang ke Bengkulu. Hingga, pagi saat waktu subuh, sosok yang dikenal bersahabat itu dikabarkan telah pergi untuk selama-lamanya.
Mas Heri, meninggal dalam usia 47 tahun, akan dimakamkan di Salatiga Jawa Tengah. Sekitar 3 bulan lalu, ia menjabat sebagai Ketua Fraksi DPRD Provinsi. Sosok yang dikenal memiliki ide dan gagasan cermerlang itu, lahir di Bandung, 10 Oktober 1967. Kepergiannya meninggalkan satu istri yaitu Siti Mustafiah dan satu anak M Faris Khairian. Selama ini, ia bertempat tinggal di Jalan, Kandang Mas Mulia Blok B Nomor 27 101 Bengkulu.
Semasa kuliahnya pernah menjabat Menwa pada tahun 1987, DPD DMN 1990, Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah 1992, PM Majelis Ekonomi 1995, DPD KNPI 1997, DPW PAN 1998 sampai menjabat Ketua MPP DPW PAN Provinsi. Ia juga aktif di HKTI 2010, dan pernah menjabat Ketua Komisi IV, Ketua Komisi II. \"Perjuangan Tanpa Henti,\" itulah status terakhir yang Almarhum tulis dalam Blackbbery Masenger (BBM)nya.
Ketua DPW PAN Helmi Hasan yang juga calon walikota terpilih H HelmI Hasan SE, sama sekali tak menduga, kepergiannya ke Jakarta adalah pertemuan terakhir bersama kader terbaik PAN. Mas Heri, sejak tahgun 2008 sudah aktif di PAN, dan beliau dikenal sebagai kader PAN yang aktif dan loyal. Bahkan, almarhum merupakan tulang punggung partai, yang dikenal gigih dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. \"Mas Heri, adalah kader terbaik PAN. Kami sangat kehilangan beliau,\" ujarnya.
\"Semasa hidupnya, Mas Heri terus berkerja untuk pembangunan Provinsi Bengkulu, memperjuangkan hak hak rakyat, baik sebagai kader PAN atau anggota DPRD,\" tuturnya. Mas Heri, kata Helmi juga baik dalam pergaulan sehari-hari, baik bersama kader partai, anggota DPRD atau masyarakat. \"Mari kita doakan semoga Almarhum mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT, semoga amal ibadah beliau diterima-NYA, semoga keluarga yang ditinggalkan tabah,\" ujarnya Helmi, yang baru akan melayat ke Salatiga, hari ini.
Mas Heri, sempat berkumpul dengan para jurnalis, Kamis (4/1) lalu, saat melakukan sidak di RSUD M Yunus. Saat itu, almarhum terlihat lebih diam dari biasanya. Meski ikut sidak, almarhum terlihat hanya mengiringi sidak yang dipimpin Ketua Komisi IV Parial SH. Mas Heri justru banyak bercanda dan mengobrol dengan insan pers. Sempat ada yang bertanya, \"Kenapa diam aja mas.\" Ia menjawab, \"biar yang lain saja,\" katanya. Dia-pun sempat membicarakan, program Rumah Sakit Kota Bengkulu, yang menjadi program pemerintah kota.
Menurutnya saat itu, rumah sakit Kota dapat dibangun mulai tahun pertama pemerintahan Helmi-Linda. Kantor Walikota yang sekarang ini, menurutnya akan menjadi rumah sakit Kota. Sedangkan Kantor Walikota harus disiapkan di Kelurahan Bentiring, terlebih dahulu. Mengenai anggaran untuk mendirikan rumah sakit Kota, Mas Heri mengatakan sudah disediakan oleh pemerintah pusat. \"Yang perlu dipersiapkan tahun pertama, yaitu melakukan persiapan Amdal dan izin lainnya terlebih dahulu,\" kata Mas Heri, saat itu.
Rekannya sesama anggota DPRD Provinsi juga merasa kehilangan sosok yang dinamis. Anggota Komisi III DPRD Provinsi Junaidi Albab Setiawan, mengatakan sosok Heri Susanto adalah orang yang dinamis di masa hidupnya, memiliki pergaulan luas dan komunikatif. Selama ini, almarhum selalu dipercaya menjadi juru runding, baik diiternal fraksi, dewan dan luar. Junaidi yang juga anggota Fraksi PAN, menilai, selama menjadi Ketua Fraksi PAN, Heri mampu memimpin dengan bagus. \"Beliau mampu merangkul semua kekuatan dan potensi. Semua diberi peluang yang sama,\" kata Junaidi. Sedangkan, didalam komisi, Heri dikenal sosok yang memiliki ide-ide cemerlang. \"Ide-ide dan gagasannya langsung mengena, atau langsung pada fokus persoalan. Dalam menyampaikan ide dan gagasan, argumennya sangat kuat. Gagasannya selalu bagus untuk pemecahan sebuah permasalahan,\" ujarnya.
Junaidi menilai, sosok Heri adalah sosok yang kerja keras dan komitmen. Bahkan, selama masa pencalonan Helmi-Linda, kader PAN itu terlihat aktif, bekerja untuk memenangkan calon walikota Helmi Hasan. Ia bertemu terakhir kali, saat pulang dari Bimtek Kemendagri pada (27/12) dari Jakarta. Saat itu, seluruh rekan-rekannya di DPRD Provinsi, memanggilnya dengan sebutan,\"Pak Waka\", sebab, setelah terpilihnya Wakil Ketua DPRD Provinsi Helmi Hasan sebagai Walikota, untuk menggantikan kekosongan, Heri Susanto dikabarkan calon kuat menduduki posisi Waka (wakil ketua) menggantikan Helmi Hasan.
Senada diungkapkan Salehan, sudah dua periode bersama-sama di DPRD Provinsi bersama Heri Susanto. Sehingga mengenal betul sosok almarhum, yang dinilai suka bercanda bersama teman-temannya. \"Dia sosok politikus yang energik, dan pekerja keras,\" katanya.
Oktoberto mengatakan, pihaknya sangat kehilangan dengan kepergian Heri Susanto, yang selama ini almarhum termasuk menjadi tulang punggung DPRD. \"Beliau orangnya sangat baik. Kita terakhir satu pesawat pulang dari Bimtek, kami memanggilnya Pak Waka,\" kata Okto.
Kesan yang baik sosk Heri, tidak hanya dikalangan rekan-reka kerjanya. Di masyarakat, Heri juga dikenal sosok yang peduli. Ini diuungkapkan Bachrin, tetangga rumah Heri Susanto Jalan Kandang Mas Mulia Blok B no.27 101. \"Beliau selalu berbagi dengan tetangga-tetangga di sekitarnya. Sangat baik dan suka menolong masyarakat yang kesusahan,\" ujar Bachrin. Meski, almarhum di Makamlan di Salatiga, Jawa Tengah, kediaman beliau terus dipadati masyarakat yang ingin melayat.
Silih berganti, masyarakat dan kolega-koleganya datang untuk menyampaikan ucapan duka. Sedangkan untuk mengatarkan kepergiannya, beberapa anggota DPRD Provinsi ikut pergi ke Salatiga, antara lain Wakil Ketua II DPRD Provinsi H Ahmad Zakarsih, Waka II Emi Supiati, dan beberapa anggota DPRD Provinsi lainnya, serta Sekretaris Provinsi Drs H Asnawi A Lamat MSi, juga mengantarkan kepergian almarhum di Salatiga. (**)