Lagi, Aktivitas Suluk Telan Korban

Selasa 30-06-2015,10:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE- Sehari sebelumnya selesainya pelaksanaan zikir atau suluk di Sekretariat Pengajian Ilmu Tasawuf Thoroqoh Naqsyabandiah yang ada di Desa Suka Datang Kecamatan Curup Utara kembali menelan korban jiwa. Kali ini korbannya adalah Muhammad (40) jamaah asal Desa Teluk Kijing Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Korban menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 11.20 WIB Senin (29/6) kemarin di Ruang ICU RSUD Curup. Sebelum meninggal dunia korban sempat mendapat perawatan intensif selama enam jam di ruang ICU RSUD Curup. \"Almarhum masuk ke UGD sekitar pukul 02.00 dini hari tadi, kemudian pukul 05.00 WIB masuk ke ruangan ICU ini,\" ungkap Kepala Ruangan ICU RSUD Curup Mukhlis Ansyori saat ditemui Bengkulu Ekspress kemarin. Menurut Mukhlis saat masuk kedalam ruangan ICU kondisi Almarhum sudah tidak sadar atau sudah mendekati koma. Pihaknya langsung memberikan pertolongan dengan menggunakan alat bantu medis seperti alat bantu pernafasan, namun tuhan nyawanya tetap tidak tertolong. \"Kalau menurut pemeriksaan yang dilakukan, almarhum meninggal dunia lantaran dehidrasi yang cukup parah,\" jelas Mukhlis. Sementara itu berdasarkan keterangan oleh salah seorang rekan korban sesama jamaah Suluk yang menuggu jenazah di RSUD Curup, Zaini (40) menjelaskan. Selama dua hari terakhir sebelum meninggal dunia kondisi fisik almarhum memang sudah lemas. \"Ia memang dalam dua hari ini sudah lemas, akan tetapi terus menjalani pengobatan diklinik yang ada di lokasi suluk,\" jelas Zaini yang merupakan jemaah asal Batang Hari Jambi. Lebih lanjut Zaini menceritakan, kondisi fisik korban semakin parah setelah menunaikan salat Isya pada Minggu (28/6) malam. Kemudian oleh panitia suluk dibawa ke klinik, dan oleh klinik langsung diminta untuk langsung dirujuk ke RSUD Curup karena kondisinya semakin parah. Sementara itu terkait dengan jatah minum yang diberikan panitia kepada peserta suluk sendiri, Zaini mengaku dalam satu harinya hanya diberi dua gelas air putih. Dimana satu gelas diberikan saat berbuka puasa dan satu gelas lagi diberikan saat sahur. \"Namun selain putih kita juga diberi minum kopi atau teh sesuai dengan kebiasaan masing-masing jamaah, selain itu sayur yang kita makan setiap berbuka dan sahur adalah sayur bening sehingga saya rasa cukup untuk mengganti cairan tubuh,\" terang Zaini. Disisi lain, terkait dengan meninggalnya satu jamaah suluk tersebut, Ketua Panitia Pelaksanaan Suluk M Edy Rusman menjelaskan, Almarhum sehari-harinya merupakan sorang wiraswasta. terkait jenazah jemaah suluk tersebut, menurut Edy pihaknya akan langsung membawa jenazah ke rumah duka di kampung halamannya di Desa Teluk Kijing Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan. \"Sore ini (Kemarin sore, red) jenazah almarhum akan langsung kita bawa kerumah dukanya yang ada di daerah Sumatera Selatan,\" jelas Edy. Terkait dengan antisipasi adanya korban jiwa lagi dalam pelaksaan Suluk terlebih lagi, setelah ditutupnya gelombang pertama ini pihaknya akan kembali membuka gelombang kedua. Edy mengaku pihaknya akan lebih meningkatkan pengawasan kepada para jemaahnya. Selain itu Edy juga menjelaskan dalam memenuhi kebutuhan caraian di tubuh jamaahnya pihaknya tidak membatasi jumlah minuman yang harus dikonsumsi jemaahnya dalam satu harinya,. \"Kita tidak membatasi mereka untuk minum, mereka dipersilahkan untuk minum sesuka mereka, terlebih lagi untuk mereka yang sakit,\" jelas Edy. Untuk diketahui selama 9 hari atau hingga kemarin pelaksanaan zikir suluk di sekretariat pengajian ilmu Tasawuf Thoreqoh Naqsyabandiyah Asuhan Syekh Muhammad Rasyidsyah Fandy yang ada di Desa Suka Datang Kecamatan Curup Utara sudah ada tida jamaah yang meninggal dunia. Jemaah yang pertama meninggal atas nama Roni Azis (43).Roni Azis yang berasal dari Desa Pangkalan Damai Blok A2 Kebupaten Ogan Komering Ilir Sumatera selatan tersebut meninggal pada Kamis (25/5) sore sekitar pukul 15.40 WIB. Korban meninggal saat menunaikan shalat Asyar berjamaah dengan para peserta lainnya. Kemudian jemaah kedua yang meninggal adalah  Serda Alimuddin (40) anggota Babinsa Koramil 02/Empang,Kodim 1607/Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Korban menghembuskan napas terakhir di RSUD Curup sekitar pukul 11.30 WIB Minggu (28/6) Siang.(251)

Tags :
Kategori :

Terkait