Ekonomi Tumbuh di Bawah 5 Persen

Selasa 23-06-2015,08:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

JAKARTA, BE – Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun ini bisa di bawah 5 persen. Tetapi, secara umum BI masih mengharapkan pertumbuhan ekonomi tahunan berada di angka 5–5,4 persen. Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan, ada dua kondisi yang perlu diwaspadai. Misalnya turunnya harga komoditas yang berpengaruh pada permintaan serta kecepatan pencairan anggaran di Indonesia. ”Kontribusi Ramadan dan Lebaran tahun ini terhadap pertumbuhan ekonomi juga lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pasalnya, penerimaan negara di aspek pajak pertambahan nilai (PPN) lebih rendah. Apalagi, permintaan jelang Lebaran juga belum terlalu kuat,” tutur dia. Hal tersebut tak lepas dari disbursement anggaran pemerintah yang masih terbatas dan kinerja perusahaan yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan. ”Namun, saya ingin inflasi bisa di level 0,6 persen (month-to-month). Artinya, itu masih sejalan dengan target inflasi BI, yakni di kisaran 4 plus minus 1 persen,” sambungnya. Keadaan volatile food seperti bawang merah, cabai merah, telur ayam, beras, dan daging ayam juga diyakini masih memberikan tekanan terhadap inflasi. ”Tapi, perlu diwaspadai karena risiko dari El Nino masih ada. Dan kami ingin volatile food menjadi sumber yang menekan inflasi,” ujar dia. Agus juga menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi 2015 dengan beberapa hal. Di antaranya, kebijakan untuk properti dan kendaraan terkait dengan aturan loan to value (LTV) yang nanti berlaku untuk lembaga keuangan konvensional serta syariah. Selain itu, ada kerja sama antara BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pemerintah untuk menurunkan bunga? UMKM. Juga ada pemberian insentif dan disinsentif dalam bentuk giro wajib minimum (GWM)-loan to deposit ratio (LDR). Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menambahkan, BI juga akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dalam mengendalikan inflasi dan defisit transaksi berjalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena itu, BI mendukung upaya pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat realisasi pencairan anggaran, termasuk proyek-proyek infrastruktur, dan melanjutkan berbagai kebijakan struktural guna mendorong perbaikan prospek ekonomi ke depan. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada semester II tahun ini membaik. Hal itu didukung meningkatnya konsumsi dan investasi pemerintah, sejalan dengan semakin meningkatnya implementasi proyek-proyek infrastruktur serta penyaluran kredit perbankan. (dee/c11/tia)

Tags :
Kategori :

Terkait