BENGKULU, BE - Malang menimpa Wahyuni Putri (6,3), salah seorang bocah yang tinggal di Jalan Semangka RT 9 RW 3, Kelurahan Padang Serai, Kota Bengkulu. Soalnya setelah sebelumnya sempat menghilang selama dua hari atau 42 jam, ia ditemukan tewas dengan kondisi terapung di sebuah genangan air setinggi 1 meter yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya.
Putri pertama dari dua bersaudara ini ditemukan sudah tak bernyawa dengan posisi tertelungkup dengan tubuh kondisi tubuh yang sudah mengeluarkan bau tak sedap, sekira pukul 09.30 WIB, Rabu (10/6) kemarin.
Data terhimpun BE, korban yang diketahui menderita penyakit autis ini dinyatakan menghilang sejak pukul 14.00 WIB, Senin (8/6) lalu. Saat itu Maria, ibu korban sedang tak ada di rumah lantaran tengah berkerja. Sedangkan ayah korban, Dedi Januardi tengah bertandang ke rumah tetangga.
Ditemui di rumah duka, Ketua RW 3, J Mirwan menjelaskan peristiwa menghilangnya korban ini berawal korban yang saat itu berada di rumah dalam kondisi tertidur. Hanya saja saat orang tua korban pulang kerumah, diketahui korban sudah tak ada lagi.
Mendapati hal ini, pihak keluarga dengan dibantu warga sekitar akhirnya memutuskan untuk melakukan pencarian dengan menelusuri sebuah sungai besar yang berada tak jauh di belakang rumah korban.
\"Dia memang ada kelainan, selama ini memang selalui di jaga, mungkin saat itu lepas dari pengawasan orang tuanya. Saat dilakukan pencarian, ada warga sekitar yang melihat korban berjalan ke arah sungai,\" terang J Mirwan, kepada BE.
Ditambahkan Mirwan, tak hanya warga setempat yang turut melakukan pencarian. Bahkan pihak Basarnas dan dibantu anggota Polsek Kampung Melayu pun turun ke lokasi menyisiri sungai untuk mencari korban dan menduga korban terserat arus lantaran kondisinyamemang tengah hujan deras.
\"Dia baru ditemukan tadi pagi (kemarin,red) di sebuah telaga dan dimakamkan di TPU setempat,\" kata Mirwan.(135)