Tips-Tips Sederhana Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) Renovasi/Membangun Rumah (Bagian 1)

Senin 25-05-2015,08:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Bengkulu, bengkuluekspress.com- Pada tulisan saya yang kedua ini, saya akan membahas masalah Tips-tips sederhana membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) membangun rumah yang akan saya buat dalam beberapa artikel bersambung, sekilas terbersit alasan kenapa kita harus memahami atau mengenal pembuatan RAB rumah, alasannya sangat sederhana, yaitu: “setiap orang pasti suatu saat akan melakukan rehab rumah baik dalam skala kecil, sedang maupun besar”, Rehab kecil bisa berupa peenggantian keramik atau plafon dll, rehab sedang bisa perluasan ruangan (baik kamar, ruang tamu dll) dan rehab besar adalah berupa kegiatan merubah rumah atau membangun baru.

Berikut ini adalah hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB), yaitu sebagai berikut:

1. Memahami hal-hal umum dalam RAB

Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam bahasa inggris disebut Real Estimate of Cost atau dalam bahasa belanda adalah Begrooting adalah Menyusun/merencanakan biaya-biaya yang diperlukan dalam mewujudkan bangunan yang akan kita rncanakan akan kita bangun yang terdiri dari: Biaya Upah, Biaya Material dan Biaya-biaya lain.

Biaya upah adalah: biaya yang diperlukan selama membangun yang berkaitan dengan biaya tenaga kerja (Kepala tukang, Tukang, Pekerja dan Mandor)

Biaya material adalah biaya yang diperlukan untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan selama membangun (Semen, pasir, papan, batu bata dll)

Biaya-biaya lain adalah biaya yang timbul/diperlukan selama pembangunan diluar biaya upah dan bahan (Biaya IMB, air kerja dll)

2. Menghitung Volume Pekerjaan

Dalam ilmu RAB ini ada satu hal yang perlu diketahui bahwa istilah “volume” dalam ilmu matematika yang disebut volume adalah “isi” dalam satuan M³ (dibaca meter kubik) yang didapat dari rumus panjang x lebar x tinggi. Akan tetapi istilah volume dalam ilmu RAB ini tidak selalu dalam satuan M³ akan tetapi bisa berupa dalam satuan M¹ (dibaca meter) , M² (dibaca meter persegi), M³ (dibaca meter kubik), titik, bh.

Contoh Volume dalam satuan M² adalah pada pekerjaan pasangan keramik lantai, pasangan batu bata dinding, plesteran dinding, atap dll. Volume dalam satuan M adalah pada pekerjaan lisplank dll. Untuk volume dalam satuan M³ adalah pada pekerjaan galian tanah, pasangan pondasi batu kali, pekerjaan beton dll.

Dari semua istilah “satuan volume” dalam ilmu RAB diatas, secara umum dan mudah cara mencari volumenya adalah sebagai berikut:

a. Pekerjaan yang memiliki volume dalam M³ Rumus yang dipakai dalam mencari volume adalah dengan rumus: Volume (M³) = P x L x T P : Panjang L : Lebar T : Tinggi Contoh: pekerjaan galian tanah pondasi (M³) Cara mencari volume pek galian tanah adalah: Volume (M³) = P x L x T = 20 x 0.8 x 0.9 = 14.4 M³ maka didapat pekerjaan Volume Galian Tanah = 14.4 M³   b. Pekerjaan yang memiliki volume dalam M² Rumus yang dipakai dalam mencari volume adalah dengan rumus: Volume (M²) = P x L P : Panjang L : Lebar Contoh: pekerjaan keramik lantai (M²) Cara mencari volume pek keramik lantai adalah: Volume (M²) = P x L = 4 x 6 = 24 M² maka didapat pekerjaan Volume keramik lantai = 24 M²   c. Pekerjaan yang memiliki volume dalam M¹ Rumus yang dipakai dalam mencari volume adalah dengan rumus: Volume (M) = P P : Panjang P : Panjang .... bersambung ke bagian dua (2) Oleh: Edito Dwi Antoro, ST., MT. (Dosen Fakultas Teknik Unihaz Bengkulu)
Tags :
Kategori :

Terkait