BENGKULU, BE - Ketua Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Bengkulu, Kurnia Lesandri menyayangakan banyaknya event yang digelar oleh beberapa instansi lokal Provinsi Bengkulu menggunakan jasa event organizer dari luar dareah. Menurutnya, sekarang banyak masyarakat dan instansi pemerintahan tidak memberdayakan industri lokal. Ini terjadi pula pada usaha agen perjalanan. Karena kebanyakan mereka membeli tiket perjalanan melalui jasa penjualan tiket dari luar daerah secara online.
\"Saat ini banyak masyarakat yang pesan tiket lewat agen perjalanan luar daerah. Ini tentu dapat mempengaruhi perputaran ekonomi di Bengkulu,\" sampai Andri.
Menurutnya, tumbuhnya agen travel online berimbas terhadap menurunnya angka penjualan jasa perjalanan yang memiliki konter. Kebanyakan orang beranggapan bahwasanya membeli tiket melalui online lebih praktis namun sebenarnya tidak. Malahan membeli tiket melaui online akan sulit bila ada komplain karena harus menghubungi call center terlebih dahulu dan akan banyak pertanyaan lainnya.
\"Membeli melalui agent travel di konter, jika ada perubahan jadwal dan lainnya bisa datang langsung dan prosesnya cepat,\" tambahnya.
Andri beranggapan, bila masyarakat dan pemerintah sadar ketika melaksanakan kegiatan atau perjalanan menggunakan jasa industri lokal maka dapat berimbas postif terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah. Sekeligus dapat mengembangakan lapangan kerja di di Bengkulu.
Berangkat dari hal itu, beberapa rombongan pengurus Asita mengadakan diskusi dengan perwakilan Bank Indonesia (BI) di Bengkulu, Kamis (30/4). Mereka membicarakan mengenai pemberdayaan agen lokal dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh instansi daerah.
\"Begitupun perwakilan BI Bengkulu agar dalam setiap mengadakan kegiatan menggunakan jasa industri lokal,\" pinta Andri.
Deputi Kepala Perwakilan Ekonomi dan Keuangan Bank Indonesia, Cristin Sidabutar menanggap postif opini dari Pengurus Asita. Ia menyadari apabila EO dan agen lokal di berdayakan akan berimbas positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Bengkulu. \"Kalau tidak kita membangun Bengkulu, siapa lagi,\" ucapnya. (cw1)