BENGKULU, BE - Mantan Bupati Seluma Murman Effendi SH MH angkat bicara terkait situasi politik di Seluma. Ia meminta semua pihak menghormati proses hukum dan tidak gegabah mengambil kebijakan. Ini menyikapi pernyataan sikap Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd beserta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Bengkulu yang mendukung langkah DPRD Seluma memproses pemberhentian Murman sebagai bupati dan mengusulkan pelantikan Bundra Jaya sebagai bupati definitif. \"Jangan sampai kejadian Junaidi yang batal dilantik karena kurang dihormatinya proses hukum Agusrin terjadi lagi dalam masalah ini,\" ungkapnya ketika dihubungi BE, kemarin. Saat ini terang Murman, dirinya tengah berjuang mencari keadilan melalui upaya hukum terakhir peninjauan kembali (PK) atas putusan kasasi Mahkamah Agung (MA). Ia pun berharap kebijakan diambil setelah diketahui hasil dari putusan PK tersebut. “Belum waktunya Mendagri mengeluarkan surat pemberhentian permanen karena saya masih akan mengajukan PK atas putusan MA. Jika PK ditolak, baru Mendagri bisa memberhentikan saya secara permanen. Kami minta surat pemberhentian itu dicabut,” ujarnya. Diketahui Murman diajukan ke Pengadilan Tindak Korupsi (Tipikor) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi karena terjerat kasus korupsi. Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat menjatuhkan hukuman dua tahun penjara. Murman mengajukan kasasi atas putusan ini, namun ditolak oleh Mahkamah Agung. Berdasarkan putusan kasasi ini, Mendagri Gamawan Fauzi mengeluarkan surat pemberhentian permanen untuk menguatkan surat pemberhentian sementara yang dikelurkan tahun lalu. Mendagri juga memerintahkan DPRD Seluma untuk memproses pengangkatan Wakil Bupati Seluma Bundra Jaya sebagai bupati Seluma menggantikan Murman. Murman juga menegaskan pilihan rakyat hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang menetapkan dirinya beserta Bundra Jaya sebagai Bupati dan Wakil Bupati harus diakui dan dihargai oleh semua pihak. \"Jangan sampai pilihan rakyat ini dilecehkan. Karena itu akan bertentangan dengan Undang-undang Dasar yang menyatakan bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat. Kami adalah hasil pilihan rakyat,\" cetusnya. Mantan Ketua DPD Demokrat Provinsi Bengkulu ini juga menyampaikan tidak pernah meminta siapapun untuk melakukan gerakan massa merespon situasi politik yang berkembang di Seluma seperti aksi demo yang berujung bentrok beberapa hari lalu. Ia juga menyampaikan kekhawatiran sekaligus keprihatinan jika pembangunan di Seluma mengalami kemunduran lepas dari kepemimpinannya. Berangkat ke Lubuk Linggau Di bagian lain suasana di kediaman pribadi Plt Bupati Seluma H Bundra Jaya SH MH di Kota Bengkulu tampak sepi. Kediamannya yang terletak di Timur Indah 7 RT 9 RW 4, Kecamatan Gaging Cempaka itu tampak hanya dijaga beberapa satuan aparat keamanan dan keluarga. Pantauan BE kemarin, sejak Jum\'at malam Bundra telah berada di kediaman pribadinya di Kota Bengkulu. Tampak sejumlah pengamanan tengah dilakukan pihak berwajib dan beberapa orang dari keluarga terdekatnya. Kehadiran wartawan BE disambut dengan ramah oleh salah satu ajudannya. Ketika ditanyai mengenai keberadaan Bundra yang sejak beberapa hari terakhir tak pernah terlihat termasuk di ruang kerjanya di sekretariat Pemkab Seluma, ia mengatakan kalau Bundra telah berada di kediaman pribadinya yang terletak di Timur Indah itu sejak Jum\'at malam. \"Bapak sebenarnya hanya mampir ke sini. Tadi setelah zuhur (kemarin-red), ia telah bertolak lagi ke Lubuk Linggau untuk menghadiri pesta pernikahan saudaranya,\" ungkap salah satu ajudan Bundra yang menolak menyebutkan namanya itu. Terduga Pelaku Bertambah Sementara itu tersangka kerusuhan Seluma bertambah. Tampak di papan dinding ruang tahanan, pelaku yang semula diungkapkan 3 orang, ternyata bertambah 1 orang lagi. Sebelumnya De, Bu dan Ha, namun kemudian tercatat di papan dinding tahanan ada tambahan 1, yakni pria berinisial Ri. Sayangnya, tak satupun dari pihak Polda Bengkulu yang dapat dimintai keterangan mengenai bertambahnya jumlah pelaku ini. Kembali Kondusif Di hari ketiga pasca bentrok di gedung DPRD Seluma suasana mulai berangsur kondusif. Penjagaan kepolisian masih dilakukan di sejumlah objek vital pemerintahan. Namun jumlah personel yang berjaga mulai dikurangi. Untuk di kawasan gedung DPRD Seluma tampak hanya dijaga satuan Brimob dan Sabara Polda Bengkulu. \"Anggota kita sekarang berjumlah 100 orang saja yang berada di lokasi ini. Yang lain telah kembali ditarik ke satuan masing-masing.\"terang Danyon B AKBP Iman Suhardi SIK. Ia tidak bisa untuk memastikan sampai kapan akan berada di lokasi tersebut. Saat ini pihaknya hanya melakukan patroli secara bergantian. \"Kemungkinan besar pihaknya akan kembali ke satuan kembali setelah kondisi di lokasi ini benar-benar aman,\" terangnya.(333/cw1)
Murman Minta Tunggu PK
Minggu 06-01-2013,12:00 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :