RATU SAMBAN, BE - Di tahun 2013 ini, Dinas Kesehatan akan mengencarkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) ekslusif terhadap bayi. Untuk itu Dinkes Kota telah merancang 12 titik ruang pemberian ASI atau dikenal laktasi itu.
Kepala Dinkes Kota, drg Edirwan M melalui Kabid Promosi Kesehatan, dr Dessy Noermadhaningsih menuturkan, rendahnya pemberian ASI merupakan ancaman bagi tumbuh kembang anak yang akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan kualitas SDM secara umum. Dampaknya bayi yang tidak diberi ASI dan makanan pendamping setelah usia 6 bulan yang teratur, baik dan tepat, dapat mengalami kekurangan gizi.
Maka dari itu pemerintah melalui Menteri Kesehatan RI mulai tahun ini akan mengoptimalisasikan peningkatan pemberian ASI di tempat kerja, dengan cara memberikan ruang laktasi di perusahaan. Program ini akan direalisasikan ditahun 2013 ini. Di Kota Bengkulu sendiri telah menyediakan dua belas titik ruang laktasi yang digunakan sebagai tempat memerah susu. Di ruangan itu sekaligus disediakan sarana dan prasarana seperti botol penampung ASI sekaligus box ASI.
Ke-12 titik ruang laktasi itu tersebar di Dinas Kesehatan, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, Puskesmas Ratu Agung, Puskesmas Sukamerindu, Puskesmas Beringin, BMPKB, Kantor Camat Gading Cempaka, Kantor Camat Ratu Agung, Bandara Fatmawati, dan RSUD M Yunus. Kita juga berharap perusahaan akan membuat ruang laktasi, sehingga para ibu-ibu setelah melahirkan tetap bisa memberikan ASI kepada putra-putrinya.
Masing-masing ruang laktasi akan diberikan satu orang penanggungjawab, sehingga prasarana akan terjaga. Setelah susu diperah akan dimasukkan kedalam botol, selanjutnya botol akan diantar atau diambil keluarganya masing-masing. Diharapkan dengan berjalannya program ini, maka gerakan pemberian ASI ekslusif bagi bayi dapat diterapkan.
Dibeberkanya, pemberian ASI sangat baik bagi perlindungan si bayi maupun kesehatan ibu, yakni kolostrum atau cairan bening kekuningan ini, memberikan keoptimalan daya tahan tubuh bayi (imunoglubolin), manfaat memberikan ASI bagi ibu tidak hanya menjalin kasih sayang, tetapi dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, menunda kehamilan dan mengurangi risiko terkena kanker payudara. (247)