BKP: Cintai Produk Lokal

Untuk Antisipasi Zat Pestisida

BENGKULU, BE - Sebagai penyumbang angka inflasi tertinggi saat ini, Badan Ketahanan Pangan (BKP) beserta pemeritah kota Bengkulu, mengajak seluruh unsur FKPD yang terkait untuk dapat membuat kebijakan dalam upaya menjamin ketersediaan bahan pangan, agar semua masyarakat khususnya Provinsi Bengkulu untuk tidak lagi tergantung terhadap produk-produk impor. Karena selain banyak mengandung zat kimia berbahaya, bahan impor juga dinilai kurang baik untuk kesehatan masyarakat, karena setelah dicek di laboratorium khusus, bahan impor masih banyak mengandung petisida ataupun zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan penggunanya. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Bengkulu, Muslih mengatakan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari berbagai jenis bahan pangan yang mengandung zat kimia berbahaya tersebut. Diantaranya mengubah mainset seluruh masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga agar senantiasa selalu membiasakan hidup pola sehat. Salah satunya yaitu tidak lagi ketergantungan kepada hasil dari pangan impor. \"Saya juga mengajak kepada seluruh masyarakat khususnya ibu-ibu PKK Bengkulu ini, untuk bisa bersama-sama mulai mencintai bahan pangan lokal agar Bengkulu juga dapat menjadi raja di rumah sendiri,\" ungkap Muslih. Menurut Muslih, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat untuk dapat melakukan gerakan menanam dengan cara memanfaatkan lahan yang ada. Supaya bahan pangan yang dikonsumsi dapat terjamin kualitas maupun kuantitas pangannya. Selain itu, Muslih juga mengharapkan kepada pemerintah Provinsi Bengkulu untuk segera dapat membuat kebijakan menanam yang dikhususkan kepada seluruh pelaku usaha kecil dan para perusahaan, agar dapat menyisihkan 10 Ha saja lahan yang dimilikinya supaya para perusahaan-perusahaan yang ada juga dapat ikut berpartisipasi dalam memperkuat BKP Provinsi Bengkulu. \"Saya juga mengajak kepada seluruh unsur SKPD yang ada, agar dapat mendukung Kebijakan Ketahanan Pangan dalam upaya mencapai ketersediaan yang berkualitas dan sehat,\'\' tutup Muslih. (cik15)