Sawah Srikuncoro Terabaikan

Sabtu 21-02-2015,18:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENTENG, BE - Pemerintah Daerah (Pemda) Bengkulu Tengah (Benteng) tidak dapat memperbaiki kerusakan irigasi persawahaan, di Desa Srikuncoro Kecamatan Pondok Kelapa. Pasalnya, pembangunan dan perawatan irigasi yang mengairi 1000 hektar lebih lahan persawahaan di Desa Srikuncoro serta Linggar Galing Kecamatan Pondok Kubang tersebut, merupakan wewenang Balai PU. \"Untuk air rawah hitam kanan-kiri itu tanggung jawabnya Balau 7 (Kementarian PU). Kita tidak memiliki wewenang melakukan perawatan apalagi perbaikan,\" jelas Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bengkulu Tengah, Zulman Fauzi SSos. Menurut Zulman, dalam ketentuan yang berlaku untuk luasan lahan persawahan diatas 600 hektar, merupakan tanggung jawab Provinsi dan Kementrian. Sehingga pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Bengkulu Tengah melalui Dinas PU tidak menganggarkan dana pembangunan irigasi dan perawatannya dilahan persawahan Desa Srikuncoro tersebut. \"Sebelumnya memang masuk ke kita, tapi sekarang sudah diambil alih oleh Balai 7 (Kementarian PU),\" ujarnya. Proposal permintaan masyarakat Linggar Galing dan Desa Srikuncoro, agar dialiran rawah hitam tersebut dibangun pintu air. Supaya lahan persawahan tidak selalu terendam air dikala musim hujan dan kekurangan disaat musim kemarau tidak dapat dipenuhi pihak PU Bengkulu Tengah. \"Proposal permintaannya sudah kita sampikan ke Provinsi dan Balai 7. Agar ditindak lanjuti, karena kita tidak memiliki kewenangan untuk membangunnya. Pengambil alihan itu sudah dilakukan sejak tahun lalu,\" sebut Zulman. Sebelumnya, akibat hujan sepajang hari Rabu (18/2) lalu menyebabkan sekitar 500 hektar sawah, di Desa Srikuncoro Kecamatan Pondok Kelapa Bengkulu Tengah terendam banjir. Genangan air hingga kedalam paham orang dewasa merendam pagi yang baru berumur sebulan. Kondisi tersebut mempengaruhi kualitas padi yang tidak menjadi baik jika terus menurus terendam. Untuk itu warga Srikuncoro mengharapkan ada solusi yang diberikan oleh Pemerintah Daerah mengatasi persialan yang sudah setiap tahun dialami masyarakat. \"Dalam pertemuan-pertemuan dengan pemerintah sudah sering kita sampaikan kondisi ini, tetapi belum juga ada tanggapan,\" ungkap Fatma (36) warga sekitar yang berbincang dengan jurnalis. (320)

Tags :
Kategori :

Terkait