KOTA MANNA, BE – Sudah beberapa tahun terakhir ini harga komoditas getah karet di Bengkulu Selatan (BS) rendah. Kondisi ini telah membuat petani karet semakin sengsara. Sebab harga getah karet sudah tidak sebanding lagi dengan harga kebutuhan bahan pokok. Bahkan sebagian petani karet pun sudah mulai alih fungsi dengan diganti tanaman sawit. Kondisi ini pun membuat Ketua Serikat Tani Bengkulu Selatan, Isurman SH mengharapkan adanya bentuk kepedulian Pemda BS terhadap petani karet ini. “Agar harga karet stabil perlu didirikan pabrik pengolahan getah karet di BS. Sebab itu saya harap Pemda dapat mencari investor yang mau mendirikan pabrik di BS ini,” kata politisi Hanura yang juga sebagai anggota Komisi 3 DPRD BS ini. Pria yang juga berfrofesi sebagai pengacara kondang di BS ini pun mencontohkan, seperti komoditas kepala sawit, dahulunya harga selalu rendah. Namun semenjak berdirinya dua pabrik pengolahan buah sawit, saat ini harga sawit pun relatif stabil dan tidak pernah harga jualnya dibawah Rp 1.000 per kg. Sedangkan harga getah karet yang dulunya sempat mencapai Rp 14.000 per kg. Saat ini hanya kisaran Rp 4 ribu dan Rp 5 ribu per kg. “Kalau tidak ada pabrik pengolahan karet di BS, maka dipastikan petani karet semakin sengsara, bukan tidak mungkin kebun karet di BS nantinya habis berganti sawit atau komoditas lainnya,” demikian Isurman. (369)
Harus Ada Pabrik Karet
Jumat 20-02-2015,19:40 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :